Salah satu posisi yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi adalah di industri konstruksi. Faktor perilaku menjadi salah satu masalah dengan pemakaian alat pelindung diri (APD), yang dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menurut hipotesis Lawrence Green, mencondongkan, memberdayakan, dan membangun faktor terdiri dari perilaku. Alat pelindung diri atau APD kini menjadi pakaian wajib bagi para pekerja, terutama mereka yang bekerja di area berisiko tinggi. BPJS Bisnis melacak 234.270 kasus kecelakaan kerja di Indonesia, meningkat 5,65% pada 2021 dan dalam perkembangan bisnis di Inggris menunjukkan adanya resistensi hingga 21-65% dengan penggunaan APD. Kajian ini bermaksud untuk memutuskan hubungan antara informasi, perspektif dan aksesibilitas APD dengan perilaku yang konsisten dalam penggunaan APD di kalangan pekerja pembangunan di Indonesia. Systematic Literature Review (SLR) digunakan untuk memilih artikel dari database seperti Google Scholar, Science Direct, dan Proquest berdasarkan kriteria PECOT. Pendekatan Penilaian Kritis Duffy digunakan untuk mengevaluasi total sepuluh artikel. Tinjauan literatur mengungkapkan bahwa tujuh artikel terkait dengan pengetahuan dan dua artikel tidak terkait, enam artikel terkait dengan sikap, dan tiga artikel terkait dengan ketersediaan APD dan kepatuhan penggunaan APD. Mengingat hasil ini, sangat mungkin terlihat bahwa informasi, perspektif, dan aksesibilitas APD pada umumnya.