ABSTRAK

Sari, Lili Aulia (2023). Manajemen Strategik Sekolah Inklusi (Studi Multi Situs di SDN Gadang 2 & SDN Benua Anyar 8 Banjarmasin). Tesis Program Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing I: Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D., dan Pembimbing II: Prof. Dr. Aslamiah, M.Pd., Ph.D.

Kata Kunci: Manajemen Strategik, Sekolah Inklusi.

Manajemen Strategik memiliki manfaat yang besar dalam sebuah organisasi. Suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang bergerak secara bersamaan dalam satu arah.  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen strategik yang diterapkan sekolah inklusi dalam mencapai tujuannya. Diamati secara mendalam dalam 3 fokus penelitian; (1) Formulasi manajemen strategik, (2) Implementasi Manajemen Strategik, (3) Evaluasi Manajemen Strategik Pada SDN Gadang 2 dan SDN Benua Anyar 8 Banjarmasin.

Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun sumber data adalah kepala sekolah, pengelola inklusi, guru pendamping khusus, guru kelas serta pengawas yang ditentukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling yang dipadukan dengan teknik snowball sampling ditengah-tengah penelitian. Pengumpulan data didapat dengan metode penelitian wawancara, observasi yang disertakan pula dengan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dalam analisis situs individu dan analisis lintas situs.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen strategik pada sekolah dasar inklusi telah terlaksana, walaupun dalam pemanfaatan hasil dari analisis SWOT belum terlaksana secara maksimal, namun kedua sekolah memiliki peluang yang baik untuk meningkatkan sekolah. Adapun manajemen strategik yang dilaksanakan oleh SDN Gadang 2 dan SDN Benua Anyar 8 Banjarmasin meliputi: (1) formulasi manajemen strategik, terdapat perumusan visi dan misi, analisis lingkungan internal & eksternal hingga perumusan tujuan serta sasaran dan penentuan program; (2) Implementasi manajemen strategik dapat terlihat dari proses belajar mengajar, dengan penggunaan kurikulum 13, pemberdayaan sumber daya, pemenuhan pada sarana prasarana, hingga membangun jejaring sosial, Kerjasama serta komunikasi agar dapat mewujudkan pelaksanaan program; (3) Evaluasi manajemen strategik, meliputi evaluasi pada program yang telah dilaksanakan dan evaluasi kinerja guru yang dilaksanakan kepala sekolah melalui supervisi dengan berbagai teknik.