DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Evaluasi Pelaksanaan Revegetasi pada Lahan Pascatambang Batubara
PENGARANG:FATHURRAHMAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-03


Pertambangan ialah setengah ataupun semua kegiatan pada rencana penelitian, pengelolaan serta pengusahaan mineral ataupun batubara. Perusahaan yang melakukan pekerjaan penambangan dengan membuka area mengakibatkan kerusakan pada area dan terjadi masalah lingkungan. Bentang alam terdampak adanya perubahan akibat oleh pertambangan, vegetasi dapat rusak atau bahkan hilang, membuat adanya tailing dan batuan sisa diproduksi serta air tanah dan air permukaan dapat habis. Perusahaan tambang harus merencanakan dan melaksanakan kegiatan reklamasi dengan baik agar dapat mengembalikan kondisi lahan sehingga dapat berfungsi dan efisien sesuai dengan peruntukannya. Penilaian berfokus pada penataan lahan, pengendalian erosi, sedimentasi serta revegetasi yang merupakan kegiatan penanaman pohon atau tanaman yang direkomendasikan yang merupakan cara mengetahui nilai keberhasilan upaya reklamasi perusahaan pertambangan. Perusahaan pertambangan batubara di PT. X, di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, menggunakan metode tambang terbuka, sehingga menyebabkan hilangnya vegetasi awal sebuah kawasan. PT. X telah melakukan rehabilitasi pada area yang terkena dampak penambangan dengan reklamasi dan revegetasi untuk  memenuhi peraturan pemerintah. Tujuan penelitian ini yaitu: menganalisis jenis vegetasi yang tumbuh di area revegetasi lahan pascatambang tahun tanam 2012, 2014 dan 2016; menganalisis  karakteristik lahan dengan hasil Analisa tanah di lokasi penelitian dan menganalisis tingkat keberhasilan reklamasi berdasarkan parameter revegetasi sesuai Peraturan Menteri Kehutanan No.P.60/Menhut-II/2009 dan Keputusan Menteri ESDM No.1827 K/30/MEM/2018.

 Tempat penelitian dilaksanakan pada area reklamasi dan revegetasi lahan pasca tambang  batubara PT. X di Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang mana metode penelitian berdasarkan dari analisis data (pengukuran). Komposisi, kondisi pertumbuhan aktual, struktur tegakan (jenis, jumlah tanaman, tinggi dan diameter) serta pengendalian erosi di area reklamasi adalah data primer yang dikumpulkan. Data sekunder berasal dari informasi dari makalah, jurnal, literatur, laporan penelitian sebelumnya, arsip perusahaan serta hasil tes dari laboratorium tanah. Pengolahan data dilaksanakan agar memperoleh nilai persentase perkembangan dan persentase tanaman yang memperlihatkan daya pengembangan serta performa tanaman. Kriteria serta indikator dalam penilaian keberhasilan reklamasi hutan khusus mengenai revegetasi terbagi atas 5 parameter penilaian yaitu persentase tumbuh, luas areal penanaman, komposisi jenis tanaman, jumlah tanaman serta kesehatan tanaman (Permenhut Nomor P.60/Menhut-II/2009).


Jenis vegetasi yang tumbuh di area revegetasi lahan pascatambang tahun tanam 2012, 2014 dan 2016 adalah akasia (Acacia mangium WILLD), trambesi (Samanea saman), sengon laut (Paraserianthes falcataria), dan jenis tanaman berkayu dan buah-buahan seperti mahoni (Swietenia macrophylla), gaharu (Aquilaria moluccensis), meranti (Shorea Spp.), sungkai (Peronema canescens), karet (Hevea brasiliensis), durian (Durio zibethinus), nangka (Artocarpus heterophylla), jambu mete (Anacardium occidentale), mangga (Mengifera indica) dan galam (Melaleuca cajuputi). Karakteristik lahan memiliki kemiringan lahan curam 35°pada tahun 2012 dan berkisar antara 5°-20° pada tahun 2014 dan 2016 Sistem drainase tahun tanam 2012, 2014 dan 2016 terlihat baik tidak terdapat galur erosi, tahun tanam 2014 lokasi tergenang air. Hasil analisis tanah  yaitu pH 4,48 - 4,97; nilai senyawa C-organik 0,20% (sangat rendah) - 1,33% (sedang); P2O5 1,89 mg/100g1- (sangat rendah) - 40,10mg/100g-1 (tinggi);  K2O dengan nilai 8,57 mg/100g-1 (rendah) - 15.50 mg/100g-1  (sedang), 0,20 (sangat rendah) – 19,59 me/100g-1 (rendah); Mg-tukar dengan nilai 0,10 (sangat rendah) - 0,20 me/100g-1 (rendah); Na-tukar 0,05 me/100g-1 - 0,10 me/100g-1 tergolong rendah; K-tukar dengan nilai 0,03 me/100g-1 - 0,05 me/100g-1 tergolong sangat rendah, KTK  27,85 - 52,48 me/100g-1 tergolong rendah, saturasi 0,95% (sangat rendah) - 41,56  (tinggi). Berdasarkan tingkat keberhasilan reklamasi dengan parameter revegetasi sesuai Peraturan Menteri Kehutanan No.P.60/Menhut-II/2009 dapat disimpulkan keberhasilan revegetasi yang didapat untuk nilai keseluruhan dengan angka 24 dari target nilai 50 dengan persentase tumbuh tanaman 27%, maka untuk nilai keberhasilan revegetasi dikategorikan rendah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI