DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | nalisis Efisiensi Pemasaran ika nila (Oreochromis nilaticus) segar di Pasar Buntok Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah | |
PENGARANG | : | FRIHARTATI,S.PI | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2023-07-05 |
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki pasar yang lebih besar
prospektif dan sangat digemari masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
efisiensi pemasaran ikan nila (Oreochromis nilaticus) di pasar Buntok, Barito Selatan
kabupaten, provinsi Kalimantan Tengah. Terdapat 3 (tiga) pola pemasaran ikan nila segar
di pasar Buntok. Saluran pemasaran yang panjang biasanya meningkatkan margin pemasaran dan ini
menjadi beban bagi konsumen. Selisih harga antara harga jual dengan
pembudidaya ke pengepul dan harga yang diperoleh konsumen akhir di pengecer adalah Rp.
7.000/kg. Hasil penghitungan marjin pemasaran berdasarkan harga pokok
diperoleh hasil sebesar 21%. Farmer's share yang diterima pembudidaya ikan nila sebesar 82,5%. Total
permintaan konsumen ikan nila adalah 22.000 kg/bulan, sedangkan ketersediaan produk adalah 11.340
kg/bulan saja. Jumlah peluang ikan nila adalah 10.660 kg/bulan, sehingga jumlahnya
permintaan lebih besar dari penawaran atau ketersediaan ikan nila (P = D > S) dikatakan memiliki atau
terdapat peluang pasar yang baik untuk dikembangkan. Berdasarkan analisis pemasaran
saluran, margin pemasaran, bagian petani dan peluang pasar dalam pemasaran
kegiatan ikan nila segar di pasar Buntok Kabupaten Barito Selatan dikatakan efisien.
Kata kunci: Tilapia, efisiensi, pemasaran, pasar Buntok.
Tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the cultivated commodities that has bigger market prospects and is very popular with the community. The aim of this study was to analyze the marketing efficiency of tilapia (Oreochromis nilaticus) in the Buntok market, South Barito district, Central Kalimantan province. There are 3 (three) marketing patterns for fresh tilapia in the Buntok market. Long marketing channels usually increase marketing margins and this becomes a burden on consumers. The price difference between the selling price of the cultivator to the collector and the price obtained by the final consumer at the retailer is Rp. 7,000/kg. The results of calculating the marketing margin based on the cost of goods obtained results of 21%. Farmer's share received by tilapia cultivators is 82.5%. Total consumer demand for tilapia is 22,000 kg/month, while product availability is 11,340 kg/month only. The number of opportunities is 10,660 kg/month of tilapia, so that the number of requests is greater than the supply or availability of tilapia (P = D > S) is said to have or there is a good market opportunity to be developed. Based on the analysis of marketing channels, marketing margins, farmer's share and market opportunities in the marketing activities of fresh tilapia in the Buntok market, South Barito Regency, it is said to be efficient.
KEY WORDS Tilapia, efficiency, marketing, Buntok market.
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI