Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dengan kawasan padat penduduk. Permasalahan yang dihadapi salah satunya sampah yang menumpuk akibat kepadatan penduduk, perilaku konsumtif masyarakat juga menjadi penyebab meningkatnya penumpukan sampah, sehinga Tempat Pembuangan Sementara tidak sebanding dengan jumlah sampah yang dihasilkan.  Selain itu permasalahan yang terkait dengan pengelolaan sampah yaitu kurangnya TPS di setiap wilayah Kota Banjarmasin yang menyebabkan dalam pengelolaan sampah pada TPS tidak bisa optimal. Banyaknya sampah yang dihasilkan dan keterbasan lahan untuk membuka TPS baru membuat pemerintah kota Banjarmasin melakukan sebuah inovasi untuk mengatasi permasalahan sampah. Untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah di TPS Kota Banjarmasin Pemerintah mengeluarkan program dalam menangani permasalahan sampah dilingkungan masyarakat yaitu “Surung Sintak” sebagai pelayanan angkutan sampah tanpa TPS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Surung Sintak Dalam Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Lingkungan Hidup di Kota Banjarmasin dan untuk mengetahui Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program Surung Sintak dalam Pengelolaan Sampah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknis analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman (1992) yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Program Surung Sintak dalam Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Lingkungan Hidup di Kota Banjarmasin dinilai berjalan secara cukup efektif. Hal ini terlihat dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemahaman program Surung Sintak dan kurangnya partisipasi paman gerobak dalam mengikuti program Surung Sintak.