PEMBENTUKAN BRAND IDENTITY INTALU MELALUI
MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
Amadea Kristina
Universitas Lambung Mangkurat

Abstrak

Salah satu cara untuk membedakan satu merk dengan merk yang lain adalah dengan mengkomunikasikan identitas merk tersebut, sehingga mampu menciptakan kesan yang kuat di masyarakat tentang identitas merk. Masuknya media baru (New Media) di era teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan identitas merk melalui sosial media. Salah satu brand yang mengkomunikasikan identitas merk melalui sosial media adalah Intalu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana media sosial Instagram Intalu dalam membentuk Brand Identity.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terdapat enam informan yang telah memenuhi kriteria yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menggunakan New Media McQuail sebagai teori dalam penelitian untuk memahami implikasi dan efek dari perkembangan media baru (new media) terhadap masyarakat, komunikasi, dan budaya dengan analisis Brand Identity Prism oleh Kapferer sebagai alat untuk mengukur pesan merk. Kapferer mengklasifikasikan unsur-unsur identitas merk menjadi enam bagian, yakni fisik (physique), karakter (personality), refleksi (reflection), citra diri (self-image), budaya (culture), dan hubungan (relationship).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk fisik (physique) Intalu memiliki keistimewaan dengan desain yang bertuliskan Bahasa Banjar. Penggunaan warna hitam, gold, dan ungu ditampilkan dalam unggahan di Instagram sebagai penguat Personality. Selanjutnya, Reflection yang dibangun adalah Local Pride yang dibuktikan dengan pemaknaan yang sama yang dirasakan oleh Konsumen sebagai Self Image ketika memakai produk Intalu. Intalu juga mengangkat budaya (Culture) Banjar dan gaya hidup generasi milenial sebagai prinsip dasar perilaku yang tercermin dalam konten-konten merka. Hal ini membantu membangun hubungan yang kuat antara perusahaan (Intalu) dan konsumen (pengikut Intalu di Instagram)

Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Identitas Merk, Sosial Media, Instagram

Abstract

One way to differentiate one brand from another is to communicate the identity of the brand, to create a strong impression in the community about brand identity. The entry of new media in the technological era can be used to introduce brand identity through social media. One brand that communicates brand identity through social media is Intalu. The purpose of this study is to find out how Intalu's Instagram social media forms Brand Identity.

This research uses a qualitative approach with a descriptive type. Data was collected through interviews, observation, and documentation. There are six informants who have met the criteria according to the title of this study. McQuail's New Media theory is used in research to understand the implications and effects of the development of new media on society, communication, and culture with Kapferer's Brand Identity Prism analysis as a tool to measure brand messages. Kapferer classifies the elements of brand identity into six parts, namely physique, personality, reflection, self-image, culture, and relationships.

The results of the study show that Intalu's physical product (physique) has a special feature with a design that reads Banjar language. The use of black, gold and purple are shown in uploads on Instagram as a Personality booster. Furthermore, the Reflection that is built is Local Pride which is proven by the same meaning that is felt by Consumers as a Self Image when using Intalu products. Intalu also elevates the Banjar culture and lifestyle of the millennial generation as the basic principles of behavior which are reflected in their content. This helps build strong relationships between companies (Intalu) and consumers (Intalu’s followers on Instagram)

Keywords: Marketing Communication, Brand Identity, Social Media, Instagram