DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENULIS PEREMPUAN BERBICARA POLIGAMI DALAM TIGA NOVEL INDONESIA: KAJIAN GINOKRITIK
PENGARANG:Ngatmiyatun
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-15


Ngatmiyatun .2023. Penulis Perempuan Berbicara Poligami dalam Tiga NovelIndonesia: Kajian Ginokritik.Tesis.ProgramStudiMagisterPendidikanBahasaDanSastraIndonesia.ProgramPascasarjana,Universitas LambungMangkurat, Banjarmasin.Pembimbing:(1)Dr.H. M. Rafiek,M. Pd,;(2)Dr.Noor Cahaya, M.Pd.

 

Kata Kunci: Penulis Perempuan, Poligami, Novel, Ginokritik

 

Novel Indonesia pada dua dekade terakhir cukup gencar mengangkat isu poligami yang dihadirkan oleh pengarang perempuan melalui novel. Hal ini menandakan adanya bentuk perlawanan dari kungkungan budaya patriarki. Perlawanan ini menunjukan adanya kamajuan dalam merepresentasikan citra perempuan yang selama ini ditekan, ditindas, dan didominasi oleh tradisi patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan pandangan penulis perempuan dalam menggambarkan poligami dalam novel Istri Muda, novel Ibuku Malang Ibuku Kuyang dan novel Athirah. (2) mendeskripsikan penulisan perempuan danbudaya perempuan yang digambarkan oleh penulis perempuan melalui nilai-nilai, institusi, hubungan-hubungan dan komunikasi antar tokoh.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ginokritik dengan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa teks novel Istri Muda karya Rika, novel Athirah karya Alberthine Endah dan Ibuku Malang Ibuku Kuyang karya Nurul Karimah. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Istri Muda karya Rika cetakan pertama, tahun 2017, novel Athirah karya Alberthine Endah cetakan kedua tahun 2019 dan Ibuku Malang Ibuku Kuyang karya Nurul Karimah cetakan pertama tahun 2020. peneliti juga menggunakan sumber data lain yaitu wawancara langsung dengan pengarang untuk mendapatkan informasi secara holistik dari masalah yang menjadi objek penelitian.

Hasil penelitian ditemukan bahwa pola poligami berdasarkan pandangan penulis perempuan yakni terdapat tiga pola poligami yaitu pertama, (1) poligami dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, tanpa ada izin dari istri pertama. Penulis menerima dan menyetujui poligami atas dasar ketentuan agama. (2) poligami dilakukan dengan terbuka dan ada izin dari istri pertama. Poligami ditolak dari sudut pandang istri kedua karena banyak penderitaan yang dialami istri kedua dan hak yang tidak terpenuhi oleh istri kedua. Penulis tidak menerima atau menolak poligami. (3) poligami  dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, istri pertama terpaksa memberikan izin. Penulis menolak poligami meskipun dari sudut pandang agama membolehkan. Kedua, Penulisan perempuan dan budaya perempuan yang digambarkan penulis perempuan melalui komunikasi antar tokoh pada ketiga novel meliputi values (nilai-nilai) seperti nilai moral hubungan  manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan dirinya sendiri. Institutions (institusi-institusi) seperti kepiawaian perempuan yang tidak hanya piawai dalam mengurus masalah rumah tangga dan melayani suami, tetapi juga piawai dalam menjalani usaha seperti  bisnis di luar rumah,  relationships (hubungan-hubungan) seperti perempuan yang pandai dalam menjalin hubungan baik hubungan dengan suami, anak, kerabat, sahabat, tetangga, rekan kerja, pegawai-pegawai, dan pelanggan, the methode of communication (metode komunikasi) seperti cara perempuan berkomunikasi kepada lawan bicaranya yang menunjukkan sosok perempuan sebagai seorang yang mudah bergaul, hangat, lembut, penyayang, ingin selalu diperhatikan, dan dipahami.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI