DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ETNOGASTRONOMI DAN SEBARAN TUMBUHAN TIGARON (Crataeva nurvala, Buch. Ham) DI KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR
PENGARANG:DELANY PUTRI SILIKA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-07-23


ABSTRAK

 

ETNOGASTRONOMI DAN SEBARAN TUMBUHAN TIGARON (Crataeva nurvala, Buch. Ham) DI KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR (Oleh: Delany Putri Silika; Pembimbing; Gunawan; 2023; 36 halaman).

Etnogastronomi adalah ilmu yang mempelajari budaya makan yang meliputi faktor estetika memasak (ritual memasak) masyarakat tradisional dan komunitas pedesaan. Masyarakat Banjar sering memanfaatkan bunga tumbuhan tigaron sebagai makanan pendamping yang disebut jaruk tigaron. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan pemanfaatan tigaron oleh masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner dan wawancara, penentuan responden menggunakan metode snowball sampling. Dengan total 30 responden. Penelitian dilakukan di wilayah kabupaten banjar, kecamatan martapura meliputi Desa Bincau, Desa Bincau Muara, Desa Tambak Baru, Desa Tambak Baru Ulu, Desa Tambak Baru Ilir, Desa Kampung Melayu, Desa Murung Kenanga, Desa Teluk Selong, dan Desa Sungai Batang.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku Banjar memiliki kebiasaan atau budaya makan jaruk tigaron yang dengan memasangkan hidangan utama dengan saus pendamping “sambal acan limau kuit” dan “cacapan”. Menurut masyarakat Banjar rasa enak dari tigaron ditimbulkan dari rasa asam, bau langu, dan tekstur garing jaruk tigaron. Selain dimanfaatkan sebagai makanan pendamping, tumbuhan tigaron juga dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal tradisional, sebagai penyembuh ”kalalah” yaitu gangguan pada wanita pasca melahirkan yang dibedakan menjadi “kalalah laki” dan “kalalah ari”.

Kata kunci: Crataeva nurvala, Buch. Ham, etnogastronomi, suku banjar, tigaron.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI