DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KINERJA BUNDARAN TRIKORA DI BANJARBARU
PENGARANG:Muhammad Naufan Fadholi
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2019-01-18


ABSTRAK
Analisis kinerja bundaran Trikora ini bertujuan untuk menganalisa kapasitas dan
kinerja bundaran Trikora pada kondisi eksisting dan memprediksi kapan kinerja
bundaran mengalami kepadatan dalam beberapa tahun mendatang dengan kondisi
geometrik eksisting berdasarkan Manual Kapasistas Jalan Indonesia (MKJI) 1997,
serta memberikan beberapa alternatif sebagai solusi penyelesaian masalah kepadatan
arus lalu lintas pada bundaran tersebut.
Pada analisis ini dimulai dengan mengumpulkan data primer berupa data kondisi
geometric bundaran, volume lalu lintas serta hambatan samping yang didapatkan
melalui pengamatan langsung/survei lapangan dan data sekunder yakni berupa data
jumlah penduduk kota Banjarbaru dan data jumlah kepemilikan kendaraan bermotor di
kota Banjarbaru yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarbaru.
Untuk memproses data yang didapat, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan
program Microsoft Excel. Data yang didapat kemudian dimasukkan untuk kondisi
geometrik, arus lalu lintas dan lingkungan untuk kemudian dilakukan perhitungan
kapasistas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian sesuai metode Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
Dari hasil analisa, didapatkan pada kondisi geometrik eksisting nilai derajat
kejenuhan (DS) maksimum sebesar 0,78 dengan tundaan bundaran rata-rata (DR)
maksimum 11,562 det/smp dengan peluang antrian maksimum (QPR%) sebesar
38,04% maka berdasarkan acuan persyaratan bagian jalinan/bundaran dapat
disimpulkan bundaran belum jenuh/padat. Dari hasil forecasting arus lalu lintas,
bundaran Trikora pada 20 tahun mendatang pada kondisi geometrik eksisting dengan
nilai derajat kejenuhan (DS) maksimum 0,95 dengan tundaan bundaran rata-rata (DR)
maksimum 17,635 det/smp dengan peluang antrian maksimum (QPR%) sebesar
67,75% maka berdasarkan acuan persyaratan bagian jalinan/bundaran dapat
disimpulkan bundaran jenuh/padat. Sebagai solusi dari kepadatan arus lalu lintas pada
20 tahun mendatang dilakukan alternatif penanganan dengan melakukan perbaikan
geometrik bundaran Trikora dengan melebarkan lebar pendekat 2 (W2) pada bagian
v
jalinan Jl. Palam (Jalinan D) dan panjang jalinan (LW) pada seluruh bagian jalinan
bundaran dengan tujuan untuk memaksimalkan kapasitas bundaran.
Kata kunci : Bundaran Trikora, MKJI 1997, Derajat Kejenuhan, Tundaan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI