Kepuasan kerja guru menandakan pencapaian tugas dan tanggungjawab seorang guru serta menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan secara luas dan secara khusus menjadi bukti manajemen sekolah dalam membangun pendidikan bagi masyarakat. Namun fenomena dilapangan menunjukkan kepuasan kerja guru masih rendah. Berdasarkan hasil prasurvei yang dilaksanakan di beberapa SD Negeri Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin menunjukkan bahwa ketidakpuasan kerja guru dilatarbelakangi oleh: kebijakan yang sering berubah khususnya perubahan kurikulum, besaran tunjangan daerah jauh dibawah tunjangan PNS fungsional lainnya, kurangnya kesempatan promosi, kebijakan dan keputusan kepala sekolah dan lingkungan kerja yang kurang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan secara langsung maupun tidak langsung kepemimpinan autentik, iklim organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja guru diSD Negeri Se-Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini berjumlah 154 orang guru dengan sampel sebanyak 112 orang guru. Instrumen pengumpulan data yaitu angket yang telah memenuhi syarat uji validitas dan reliabilitas. Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan analisis jalur (path analisis).

Hasil penelitian ini adalah ada hubungan langsung: (1) kepemimpinan autentik kepala sekolah dan kepuasan kerja sebesar 0,298, (2) iklim organisasi dan kepuasan kerja sebesar 0,386, (3) komitmen organisasi dan kepuasan kerja sebesar 0,352, (4) kepemimpinan autentik kepala sekolah dan iklim organisasi sebesar 0,715, (5) kepemimpinan autentik kepala sekolah dan komitmen organisasi sebesar 0,668 dan hubungan tidak langsung: (6) kepemimpinan autentik kepala sekolah dan kepuasan kerja melalui iklim organisasi sebesar 0,271, (7) kepemimpinan autentik kepala sekolah dan kepuasan kerja guru melalui komitmen organisasi sebesar 0,231.

Berdasarkan penelitian ini, guru diharapkan mengoptimalkan komunikasi langsung dengan atasan, mengoptimalkan rasa memiliki terhadap sekolah tempat bekerja, dan mengoptimalkan keahlian yang dimiliki agar berkesempatan berprestasi  serta berkontribusi terhadap rekan kerja maupun sekolah.