Kebiasaan masyarakat Desa Anjir Serapat Muara yang memanfaatkan transportasi sungai dalam kehidupan sehari-harinya sekarang ini mulai punah termakan era modernisasi, kecuali oleh sebagian kecil masyarakat. Sehingga terjadinya penurunan pemanfaatan transportasi sungai dan jumlah transportasi sungai mengalami penurunan. Dalam hal ini kegiatan masyarakat yang masih memanfaatkan transportasi sungai  dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS. Tujuan penelitian 1). Mengetahui pemanfaatanjukung dan klotok oleh masyarakat Desa Anjir Serapat Muara. 2). Mendeskripsikanpemanfaatan jukung dan klotoksebagaisumber belajar IPS.

Pendekatanyangdigunakandalampenelitianiniyaitukualitatifdenganmendeskripsikan hasil penelitian untuk menggambarkan aktivitas masyarakat dalammemanfaatkan sarana transportasi sungai.Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah observasi secara langsung ke tempat penelitian, wawancara dan dokumentasi.Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang membuat pedoman observasi danpedoman wawancara. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data danpenarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan,dantriangulasi (sumber,teknik, waktu).

Hasilpenelitianiniterdapat:1)Transportasisungai yangdigunakanmasyarakatdesa Anjir Serapat Muara yaitu jukung dan klotok. Pemanfaatan sarana transportasisungaiolehmasyarakatDesaAnjirSerapatMuaradalamkesehariannyasepertinelayanuntuk pergi bekerja mencari ikan menggunakan klotok, petani menggunakan jukunguntuk pergi ke sawah dan membawa hasil panennya, selain itu untuk pergi ke pasar.pergikeposyandu,mencarigenjer,membawadaunrumbiadanmembawapenumpang.

2)   Pemanfaatan sarana transportasi sungai di Desa Anjir Serapat Muara bisa dikaitkansebagai sumber belajar IPS pada kelas VII materi bentuk muka bumi, kebutuhanmanusia dan padakelasVIIImateriteknologi transportasi.

Simpulan dari penelitian ini adalah  Penggunaan jukung dan klotok sangat penting bagi sebagian masyarakat Desa Anjir Serapat Muara dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS dikarenakan fakta lingkungan siswa yang terdiri dari sungai dengan sarana transportasi tradisionalnya dapat mengarahkan pada pemahaman dan implikasi berbagai konsep, seperti transportasi, masyarakat, lingkungan, kebudayaan, kebutuhan hidup manusia, dan perubahan budaya.