DIGITAL LIBRARY



JUDUL:INTERNALISASI NILAI TOLERANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) SISWA SMPN 1 BANJARMASIN
PENGARANG:RAHMAT
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-03


ABSTRAK
Rahmat. 2023. Internalisasi Nilai Toleransi melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dalam Peningkatan Higher Order Thinking
Skills (HOTS) Siswa SMPN 1 Banjarmasin.
Skripsi Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Pembimbing (I) Muhammad Elmy.
Kata Kunci: Nilai Toleransi, Model Pembelajaran PBL, HOTS
Internalisasi nilai toleransi dapat diterapkan siswa melalui model
pembelajaran PBL dalam peningkatan HOTS siswa dengan menerapkan model
pembelajaran yang membuat siswa aktif. HOTS bisa dilatihkan kepada siswa
melalui model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Namun pada
kenyataannya nilai toleransi masih ada beberapa siswa kepada temannya sendiri
tidak saling menghargai satu sama lain.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan desain deskriptif
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan sekunder
sebagai sumber data utama. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan
tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan
penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa muatan model pembelajaran PBL
dalam peningkatan HOTS siswa yaitu meliputi kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen dan
kemampuan mengambil keputusan. Dalam pelaksanaan nilai toleransi
menyesuaikan materi pada buku LKS tentang norma dan keadilan sehigga
masalah-masalah yang terjadi dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan
sekolah sebagai objek.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar siswa mengerti
pentingnya pemahaman dan pelaksanaan nilai toleransi khususnya di lingkungan
sekolah sehingga tidak terjadinya konflik, kebencian, diskriminasi dan kekerasan
serta guru dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengemas
pembelajaran dan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI