Impostor phenomenon merupakan fenomena psikologis dimana seseorang yang sangat sukses merasa telah menipu orang karena beranggapan bahwa kesuksesannya bukan dari kemampuan intelektual, melainkan berasal dari keberuntungan dan lain-lain. Cara berpikir ini dapat dijelaskan dengan istilah locus of control. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran locus of control pada mahasiswa dengan impostor phenomenon. Penelitian ini menggunakan desain penelitian mixed-method dua tahap (two-phase design) yang mana penelitian kuantitatif dilakukan pertama untuk skrining subjek dan dilanjutkan dengan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Instrumen penelitian terdiri dari wawancara, skala impostor phenomenon Clance (CIPS), tes psikologi, self-report, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 orang mahasiswa aktif yang berprestasi sampai tingkat nasional dan memiliki IPK diatas 3,50. Pengecekan kredibilitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik impostor phenomenon yang paling sering muncul pada ketiga subjek adalah siklus impostor serta menolak kompetensi dan meremehkan pujian. Dari hasil penelitian didapatkan pula bahwa locus of control pada ketiga subjek berbeda-beda. Dua dari tiga subjek memiliki locus of control eksternal, sedangkan subjek lainnya memiliki locus of control internal. Faktor yang mempengaruhi locus of control pada mahasiswa dengan impostor phenomenon adalah faktor respon, orang tua, dan lingkungan.

Kata Kunci: Locus of Control, Impostor Phenomenon, Mahasiswa