DIGITAL LIBRARY



JUDUL:BENTUK APRESIASI MASYARAKAT PASER TERHADAP PERTUNJUKAN KESENIAN KUDA LUMPING OLEH PAGUYUBAN SENI JARANAN PANDOWO JATI MULYO KABUPATEN PASER
PENGARANG:FIRDA RAHMA YANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-09


Yanti, Firda Rahma. 2023. Bentuk Apresiasi Masyarakat Paser Terhadap Pertunjukan Kesenian Kuda Lumping oleh Paguyuban Seni Jaranan Pandowo Jati Mulyo. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing : (1) Sumasno Hadi, S.Pd., M.Phill. (2) Muhammad Najamudin, M.Pd.

Kata Kunci : Apresiasi Seni, Kuda Lumping Paser, Pertunjukan Seni, Pandowo Jati Mulyo.

Paguyuban Pandowo Jati Mulyo merupakan salah satu dari pegiat kesenian kuda lumping yang cukup aktif dan merupakan sebuah grup baru di Kabupaten Paser. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk apresiasi masyarakat Paser terhadap pertunjukan kesenian kuda lumpingoleh Paguyuban Seni Jaranan Pandowo Jati Mulyo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa bentuk apresiasi masyarakat paser terhadap pertunjukan secara empatik menunjukan bahwa masyarakat terhibur, menunjukan beberapa gestur, dan mampu bertahan hingga akhir pertunjukan. Kemudian apresiasi secara estetik, masyarakat menunjukkan kualitas pada pertunjukan dan berupa pada unsur pendukung dalam pertunjukan. Masyarakat yang datang pada pertunjukan tersebut datang dari berbagai daerah dan berbagai etnis, dengan rentang usia anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia, dengan dominan latar belakang ekonomi menengah keatas dan menengah kebawah. Peneliti menggunakan teori tingkatan apresiasi yaitu secara : (1) Empati, yang mana akan mengkaji pada bagaimana penonton saat melihat pertunjukan yaitu dari segi penonton saat melihat, ekspresi, gestur, dan dari segi terhibur atau tidaknya penonton. Contohnya seperti memberikan ekspresi tegang saat menonton, memberikan respon berupa tepuk tangan dan siulan. (2) Estetik, teori yang digunakan untuk mengkaji pada bagaimana alasan penonton sehingga suatu pertunjukan tersebut dapat terlihat indah untuk ditonton yang tentunya berhubungan dengan nilai estetika dalam pertunjukan. Contohnya seperti masyarakat tegang saat menonton pertunjukan karena saat itu penari mengalami keadaan trance atau kondisi tidak sadar dan mulai bertingkah seperti binatang dan memakan hal yang tidak wajar.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI