Permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah rendahnya aktivitas, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas IV pada muatan IPS. Permasalahan ini disebabkan karena belum optimalnya pencapaian hasil belajar IPS siswa, kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran, dan kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa. Proses pembelajaran masih secara konvensional, sehingga siswa tidak terlihat aktif untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapat pada saat proses belajar, Berdasarkan masalah tersebut, alternatif model yang bisa dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa digunakan model pembelajaran Poster yang merupakan kombinasi dari 3 model pembelajaran yaitu Problem Based Learning, Think Pair Share, Team Game Turnament. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN Kelayan Dalam 5 Kota Banjarmasin Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah 23 siswa 9 siswa laki laki dan 14 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Analisis data berupa analisis deskriptif. Indikator keberhasilan keterampilan berpikir kritis siswa skor 13-16 dengan klasikal ≥82% dan aktivitas siswa skor 21-25 dengan klasikal ≥82% serta hasil belajar individu semua siswa dengan ≥70 KKM dengan klasikal ≥82%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 mencapai skor 21 atau 56,52% dengan kriteria “baik” pertemuan 2 dengan skor 24 atau 65,21%, pertemuan 3 dengan skor 29 atau 78,26% dan di pertemuan 4 dengan skor 31 atau 91,30% dengan kriteria “sangat baik”. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 memperoleh skor 21,73% dengan kriteria “cukup aktif”, pertemuan 2 dengan skor 34,78%, pertemuan 3 dengan skor 73,91% dan pertemuan 4 skor 95,65% dengan kriteria “sangat aktif”. Keterampilan berpikir kritis siswa pada pertemuan 1 memperoleh skor 13,04% dengan kriteria “cukup kritis”, pertemuan 2 dengan skor 56,52%, pertemuan 3 dengan skor 69,57% dan pertemuan 4 memperoleh skor 91,30% dengan kriteria “sangat kritis”. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada pertemuan 1 memperoleh skor 17,39% siswa dengan kriteria “tidak tuntas”, pertemuan 2 dengan skor 26,09%, pertemuan 3 dengan skor 82,60% dan pertemuan 4 mencapai skor 95,65% siswa dengan kriteria “tuntas”.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model Poster dapat meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.