DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS BELAJAR SISWA MUATAN IPA DENGAN MODEL PROSES PADA SISWA KELAS V SDN TELAGA BIRU 6
PENGARANG:UMARSONO
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-12


Umarsono (2023) “Meningkatkan AktivitasDan Keterampilan Berpikir Kritis Belajar Siswa Muatan IpaDengan Model “Proses” Pada Siswa Kelas V”. Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Akhmad Riandy Agusta, M. Pd.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Berpikir Kritis, Hasil Belajar, PROSES

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan berpikir kritis pada pembelajaran IPA. Hal tersebut disebabakan pembelajaran masih bersifat monoton, model pembelajarantidakbervariasidantidakmenarik,pembelajaranmasihberpusatpadaguru(teachercenter) serta siswa masih sulit memahami konsep materi.Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model PROSES dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas, keterampilan berpikir kritis, dan menganalisis hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDNTelaga Biru 6 Banjarmasin yang berjumlah 30 orang siswa terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Data yang diambil merupakan data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa kemudian menggunakan data kuantitatif untuk hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis secara kelompok dan individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskripsi analisis dan cross tabulasi dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 memperoleh skor 35, pertemuan 2 memperoleh skor 41, pertemuan 3 memperoleh skor 45 dan pertemuan 4 meningkat memperoleh skor 51. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 memperoleh persentase 37%, pertemuan 2 memperoleh persentase 53%, pertemuan 3 memperoleh persentase 70% dan pertemuan 4 memperoleh persentase 87%. Adapun berpikir kritis siswa pada pertemuan 1 memperoleh persentase 43%, pertemuan 2 memperoleh persentase 52%, pertemuan 3 memperoleh persentase 67% dan pertemuan 4 memperoleh persentase 87%. Untuk ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan 1 memperoleh persentase 50%, pertemuan 2 memperoleh persentase 70%, pertemuan 3 memperoleh persentase 83% dan pertemuan 4 memperoleh persentase 90%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PROSES dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi kepala sekolah, guru dan peneliti lain agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar pada siswa.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI