DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGONTROL GERAKAN TANGAN MENGGUNAKAN OTOT HALUS MELALUI KOMBINASI MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTIONS PADA KEGIATAN MOZAIK
PENGARANG:LISNA ARIANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-14


 

           Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan motorik halus anak dalam mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus. Hal ini disebabkankurangnya kegiatan menarik yang menstimulasi kemampuan motorik halus dan penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas anak, dan menganalisis hasil perkembangan motorik halus anak.

            Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian Penelitian Tindak Kelas, dilaksanakan dengan 4 pertemuan. Setting penelitian ini adalah anak kelompok A1 TK Ash Shabirin dengan jumlah anak 12 orang anak. Data diperoleh dari lembar hasil observasi aktivitas guru, anak, hasil capaian perkembangan motorik halus anak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan observasi dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil apabila memperoleh skor ≥25 mencapai kategori sangat baik. Aktivitas anak dikatakan berhasil secara klasikal mencapai presentase 82% kategori seluruh anak aktif, dan hasil capaian perkembangan motorik halus anak secara klasikal mencapai presentase ≥ 81% kategori Berkembang Sangat Baik (BSB).

            Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru pada pertemuan 1 memperoleh kategori “Baik”, kemudian pada pertemuan 2, 3, dan 4 memperoleh kategori “Sangat Baik. Aktivitas anakpada pertemuan 1 memperoleh presentase 25% dengan kategori “”Hampir Seluruh Anak Tidak Aktif”, pada pertemuan 2 memperoleh presentase 83% dengan kategori “ Seluruh Anak Aktif”, dan pada pertemuan 3 dan 4 memperoleh presentase 100%% dengan kategori “ Seluruh Anak Aktif”. Hasil perkembangan motorik halus anak pada pertemuan 1 memperoleh presentase 25% dengan kategori “Belum Berkembang”, pada pertemuan 2 memperoleh presentase 58% dengan kategori “Mulai Berkembang”, dan pada pertemuan 3 dan 4 memperoleh presentase 100%% dengan kategori “Berkembang Sangat Baik”.

            Dapat disimpulkan bahwa kombinasi model Project Based Learning dan model Direct Instructions pada kegiatan mozaik dapat mengembangkan aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil capaian perkembangan motorik halus anak dalam mengontrol gerakan tangan menggunakan otot halus.

 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI