Salah satu syarat untuk diangkat menjadi seorang Notaris yaitu sudah melaksanakan program magang di Kantor Notaris paling singkat 2 (dua) tahun di Kantor Notaris yang mempunyai masa kerja paling singkat 5 (lima) tahun dan telah menerbitkan paling sedikit 100 (seratus) akta, karena hal tersebut perlunya pengetahuan akan hubungan hukum antara Notaris dan Calon Notaris yang sedang magang ditempatnya agar terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan hukum antara Notaris penerima magang dan Calon Notaris yang sedang magang serta untuk menganalisis akibat hukum jika Notaris penerima magang tidak melakukan tugas dan kewajibannya dan juga Calon Notaris agar menjadi sumbangan pemikiran dalam meningkatkan pengetahuan bagi para pihak yang memiliki kepentingan yaitu para Calon Notaris yang ingin magang di Kantor Notaris.

Dalam pelaksanaan magang, Notaris harus memberikan pengawasan dan bimbingan kepada calon Notaris yang sedang magang ditempatnya. Notaris juga harus memberikan kesempatan bagi calon Notaris untuk bertanya dan memperoleh penjelasan mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan. Notaris di wajibkan menerima calon Notaris yang ingin magang di tempatnya ini sesuai dengan ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf n yang mengatakan bahwa Notaris wajib “menerima magang calon Notaris”. Tidak semua Kantor Notaris dapat di jadikan tempat magang para Calon Notaris di Indonesia. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 25 Tahun 2017 tentang Ujian Pengangkatan Notaris yang berbunyi “sudah melaksanakan program magang di kantor Notaris paling singkat 2 (dua) tahun di kantor Notaris yang mempunyai masa kerja paling singkat 5 (lima) tahun dan telah menerbitkan paling sedikit 100 (seratus) akta”.