DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR, KERJA SAMA, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MENGGUNAKAN MODEL PAPEDA PADA SISWA KELAS V SDN TELUK DALAM 12 BANJARMASIN
PENGARANG:RAUDATUN INAYAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-18


Inayah, Raudatun. 2023. Meningkatkan Aktivitas Belajar, Kerja Sama, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Menggunakan Model PAPEDA Pada Siswa Kelas V SDN Teluk Dalam 12 Banjarmasin. Skripsi Program S1 Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Herti Prastitasari, M.Pd.

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Kerja Sama, Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar, Model PAPEDA

Permasalahan dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar masih rendah, kurangnya kerja sama, rendahnya kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar yang rendah. Permasalahan tersebut disebabkan oleh pembelajaran yang bersifat satu arah, belum menerapkan model pembelajaran, belum terfasilitasinya evaluasi pembelajaran yang merangsang siswa untuk berpikir kritis, dan siswa belum menguasai materi. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar, kerja sama, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar yaitu melalui model PAPEDA. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, menganalisis kerja sama, menganalisis kemmapuan berpikir kritis, dan menganalisis peningkatan hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Teluk Dalam 12 Banjarmasin, yang berjumlah 20 orang siswa, pada semester II tahun ajaran 2022/2023. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui teknik tes tertulis dan data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I hanya mencapai skor 20 pada pertemuan 4 meningkat menjasi 28, kemudian pada aktivitas siswa mengalami peningkatan, yang mana pada pertemuan I hanya mencapai 45% pada pertemuan IV meningkat menjadi 100%. Kerja sama pada pertemuan I mencapai 80% pada pertemuan IV meningkat menjadi 100%. Kemampuan berpikir kritis pada pertemuan I mencapai 35% pada pertemuan IV meningkat menjadi 100%. Ketuntasan klasikal hasil belajar pada pertemuan I hanya mencapai 55% dan meningkat pada pertemuan IV menjadi 100%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PAPEDA dapat terlaksana dan siswa dapat mengikuti sesuai dengan proses pembelajaran sehingga meningkatkan aktivitas belajar, kerja sama, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI