DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN ASPEK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES KELOMPOK B TK KENANGA BANJARMASIN
PENGARANG:PUTRI MEDINA HERU ARNAFAMA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-08-18


Arnafama, Putri Medina Heru (2023). MengembangkanAspek Motorik Halus kegiatan menggunting menggunakan model Problem Based Learning dan modelexamples non examples Kelompok B TK Kenanga Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Dessy Dwitalia Sari, M.Pd.

Kata Kunci: Motorik Halus, Menggunting, Problem Based Learning, Examples Non Examples.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu anak mengalami kesulitan dalam kegiatan menggunting. Hal tersebut disebabkan karena guru terlalu sering membantu dalam kegiatan menggunting, sehingga anak menjadi ketergantungan dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas guru, aktivitas anak dan peningkatan pengembangan kemampuan menggunting menggunakan model problem based learning dan examples non examples kelompok B TK Kenanga Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Kenanga Banjarmasin yang berjumlah 11 anak terdiri dari 7 anak perempuan dan 4 anak laki-laki, pada semester II tahun ajaran 2022/2023. Instrumen yang digunakan yaitu lembar pengamatan terkait aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan. Adapun analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menggunting menggunakan model problem based learning dan model examples non examples mampu meningkatkan aktivitas guru pada pertemuan 1 mencapai 18 kriteria “Baik”, pertemuan 2 mencapai 22 kriteria “Baik”, pertemuan 3 mencapai 24 kriteria “Sangat Baik”, dan pertemuan 4 mencapai 28 kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas anak secara klasikal mengalami peningkatan dari pertemuan 1 mencapai 9% kriteria “Kurang Aktif”, pertemuan 2 mencapai 55% kriteria “Cukup Aktif”, pertemuan 3 mencapai 73% kriteria “Aktif”, dan pertemuan 4 mencapai 100% kriteria “Sangat Aktif”, Adapun hasil perkembangan anak secara klasikal meningkat dari pertemuan 1 mencapai 51% kriteria “Mulai Berkembang”, pertemuan 2 mencapai 55% kriteria “Mulai Berkembang”, pertemuan 3 mencapai 67% kriteria “Berkembang Sesuai Harapan”, dan pertemuan 4 mencapai 90% kriteria “Berkembang Sangat Baik”.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model problem based learning dan model examples non examples kelompok B TK Kenanga Banjarmasin dapat mengembangkan aktivitas dan hasil perkembangan motorik halus sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Disarankan bagi kepala sekolah, guru dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan dan informasi untuk memilih model pembelajaran.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI