ABSTRAK

Saputra, Bagas Wahyu. (2023). Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sastra dengan Metode Learning Community di Kelas VIII MTs Ibtidaussalam. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Senin. FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Jumadi, M.Pd.; (II): Dewi Alfianti, M.Pd

Kata Kunci : Minat, Learning community, Pembelajaran sastra

Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sastra, karena metode dan model pembelajaran yang monoton. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan menggunakan metode pembelajaran learning community, 2) untuk mengetahui hambatan-hambatan saat pelaksanaan pembelajaran sastra dengan Metode Pembelajaran Learning Community di Kelas VIII MTs Ibtidaussalam.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif noneksperimen. Melalui rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif noneksperimen peneliti bermaksud untuk mengetahui keadaan suatu kelompok dengan tanpa adanya perlakuan. Dengan populasi dan sampel seluruh siswa kelas VIII di MTS Ibtidaussalam berjumlah 28 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

Hasil temuan penelitian memaparkan bahwa minat belajar siswa pada pembelajaran sastra dengan Metode Learning Community termasuk dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari tingginya persentase siswa pada kuesioner positif sangat setuju 43,59% dan pertanyaan negarif 40, 83%, yang mana bila di kualifikasikan dengan perhitungan diatas, berada pada rentang 41-75 kategori baik. Dengan demikian, terlihat adanya ketertarikan siswa kelas VIII MTS ibtidaussalam dalam belajar sastra dengan menggunakan metode pembelajaran learning community. Kendala-kendala dalam pembelajaran sastra dari segi siswa diantaranya 1) dalam pembelajaran, tidak semua siswa dalam kelompok berperan aktif dalam mengerjakan tugas, sehingga ketika memberikan pendapat hanya di dominasi oleh siswa yang sering berbicara, sedangkan siswa yang jarang berbicara hanya diam. 2) kurangnya kerja sama siswa dalam kelompok, 3) kurangnya percaya diri siswa saat presentasi depan.