Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas, motivasi belajar dan keterampilan siswa berpikir kritis yang berdampak pada hasil belajar siswa pada muatan PKn. Ini di sebabkan karena proses pembelajaran yang kurang bervariasi, belum berpusat pada siswa, masih belummampu berfikir kritis dan ilmiah, pemahan konsep siswa pada materi pembelajaran rendah, kurangnya keaktifan dan minat siswa dalam belajar. Untuk Mengatasi permasalahan dengan modelBambuPenelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas guru, peningkatan aktivitas siswa, motivasi belajar siswa, keterampilan dalam berpikir kritis serta peningkatan hasil belajar siswa pada matapelajaran PKn.

Setting penelitian dilakukan di kelas IV Semangat Dalam 4 Barito Kuala dengan jumlah 24 orang, 8 orang laki-laki dan 16 perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenisPTK. Data yang diambil merupakan data kualitatif yang diperoleh melalui observasi aktivitas guru, motivasi belajar siswa, aktivitas siswa. Untuk hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis secara kelompok dan individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teknik deskriptif analisis dan dijabarkan dengan table, grafik dan interpretasi dengan presentase.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Motivasi siswa pertemuan meningkat dari 50% hingga 96% dengan kriteria Sangat tinggi. Aktivitas siswa pada pertemuan meningkat dari 34% hingga 96%dengan kriteria sangat aktif. Sehingga mempengaruhi meningkatnya hasil belajar aspek kognitif pertemuan dari 63% hingga 96%, Aspek afektif dari 33% hingga 83%, dan aspek psikomotor dari 19% hingga 75%, sehingga dapat dikaitkan dengan hasil Keterampilan Berpikir Kritis padapertemuan meningkat dari 70% hingga 96%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Bambuberhasil meningkatkan hasil belajar. Disarankan dalam penggunaan model Bambu dapat dijadikan sebagai salah satu refleksi, referensi dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar.