Mikrolet dan Angkutan Online sebagai Angkutan Umum di Kota Palangka Raya dalam perkembangannya semakin menurun peminatnya hal ini berbanding terbalik dengan penggunaan angkutan pribadi yang terus meningkat,  semakin lama akan mengakibatkan permasalahan transportasi seperti kemacetan. Angkutan massal BRT merupakan salah satu solusi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, dengan meningkatkan daya tarik BRT diharapkan dapat mengalihkan pengguna angkutan pribadi dan angkutan umum lainnya untuk menggunakan angkutan massal tersebut. Untuk menciptakan suatu penyelenggaraan BRT yang efektif dan efisien perlu menerapkan strategi yang tepat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan masyarakat menggunakan BRT di Kota Palangka Rayaserta mengetahui strategi penanganan BRT yang sesuai berdasarkan faktor pengaruh yang dominan melalui pendekatan menggunakan Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS). Dengan pendekatan SEM PLS dari 89 variabel manifest/indikator yang diuji terdapat 18 variabel yang  mempengaruhi keinginan masyarakat Kota Palangka Raya yaitu Transit System Maps, Cashless, Terawat, Waktu Perjalanan, Tertib, Mudah, Tidak panas, Bau, Identitas, Kesehatan, Kinerja, Terlatih, Nyaman dan bersih, Pedestrian, Akses, Pengaduan, Terjangkau, Informasi elektronik. Dengan 5 (lima) strategi penanganan BRT berupa: peningkatan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukungnya; pembuatan, implementasi, monitoring dan evaluasi pelaksaanaan SOP Operasional dan SOP Perawatan SOP; peningkatan performa dari Pengemudi/Petugas; peningkatan pelayanan keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan sesuai aturan yang berlaku; penerapan teknologi dalam transportasi.

Kata Kunci: BRT, keinginan masyarakat, SEM PLS.