Telah dilakukan penelitian mengenai penerapan model scientific critical thinking (SCT) berbantuan exelearning pada materi hukum dasar kimia di SMA Negeri 5 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk membedakan (1) kemampuan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) kemampuan self-efficacy peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan (3) menjawab respons peserta didik terhadap penerapan model SCT berbantuan Exelearning dan pembelajaran menggunakan model discovery learning pada materi hukum dasar kimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain non-equivalent control group design. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes berpikir kritis serta instrumen nontes berupa angket self-efficacy untuk mengukur self-efficacy peserta didik dan angket respons untuk mengetahui respons peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara peserta
didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) terdapat perbedaan kemampuan self-efficacy yang signifikan antara peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan (3) model SCT berbantuan Exelearning dan model discovery learning mendapatkan respon yang positif dari peserta didik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model SCT berbantuan Exelearning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy peserta didik.