Rendahnya keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif peserta didik terjadi karena proses pembelajaran yang masih berpusat kepada guru. Model Scientific Critical Creative Thinking (SCCrT) merupakan model untuk melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik SMA Negeri 12 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif terhadap implementasi model SCCrT berbantuan aplikasi canva pada materi laju reaksi. Metode penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent kontrol group design. Sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas XI IPS 2 berjumlah 27 orang sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 3 berjumlah 28 orang sebagai kelas eksperimen. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran berbantuan aplikasi canva, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non-tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) adanya perbedaan keterampilan berpikir kritis dengan rata-rata kelas eksperimen 88,69 dari 35,71 dan kelas kontrol 76,54 dari 25,93 dan (2) adanya perbedaan keterampilan berpikir kreatif dengan rata-rata kelas eksperimen 74,11 dari 6,51 dan kelas kontrol 56,94 dari 3,06. Kelas eksperimen lebih baik di banding kelas kontrol dalam melatih keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran materi kimia laju reaksi.