DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Habitat Mikro Tabat Barito (Ficus deltoidea Jack) di Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru dan di Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah
PENGARANG:FITRIATUN NISA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-09-14


Tabat barito (Ficus deltodea Jack) merupakan salah satu tumbuhan liar yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat khususnya Suku Dayak yang ada di Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah. Tabat barito juga menjadi maskot flora Kabupaten Barito Utara. Pemanfaatan tabat barito sebgai obat dilakukan dengan mengambil langsung dari alam dan memakannya dalam bentuk untalan. Pengambilan tabat barito langsung dari alam tanpa memperhatikan kelangsungan hidupnya akan mengancam kelestariannya.

Upaya konservasi tabat barito perlu dilakukan salah satunya dengan terlebih dahulu mempelajari karaketristik habitat mikronya. Penelitian ini dilakukan untuk menggali informasi tentang karakteristik habitat mikro tabat barito di habitat aslinya dan menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah tabat barito yang ditemukan. Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu menggali informasi dari masyarakat tentang keberadaan tabat barito di alam kemudian dilakukan penjelajahan dan pengumpulan data di lapangan.

Informasi yang didapatkan dari masyarakat tabat barito terdapat di kawasan hutan pinggir sungai di Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru dan di Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa tabat barito yang ditemukan hidup menumpang pada tumbuhan inang (epifit) dan tidak ada yang hidup terestrial di tanah. Pohon inang yang ditemukan ada dua jenis yaitu Kuyum Bakei (Elaeocarpus spp) yang ditemukan di Kelurahan Jambu tepatnya di pinggiran Sungai Malai dan Kacuhui (Shorea spp) yang ditemukan di pingiran Sungai Pendreh dan Sungai Brioi. Kedua jenis pohon inang tabat barito memiliki kesamaan karakteristik kulit batang yaitu memiliki permukaan batang yang memungkinkan biji tabat barito untuk menempel dan tumbuh di batang. Karakter tersebut antara lain kulit batang tebal, beralur. mudah retak dan berpori serta dapat mengelupas.

Tabat barito ditemukan tumbuh pada pohon inang yang hidup pada elevasi 29 – 64 mdpl dimana paling banyak ditemukan pada elevasi 41 – 50 mdpl, kisaran suhu 32 – 33,70C , kelembaban relatif 58 – 67% dan intensitas cahaya 394-732 lux. Jumlah rumpun tabat barito yang menempel pada pohon inang tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan habitat mikronya. Jumlah rumpun tabat barito dipengaruhi oleh karakteristik kulit batang dan asosiasinya dengan tumbuhan lain yaitu jenis pandan hutan.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI