DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM KEGIATAN MENJAHIT MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK A
PENGARANG:SALSABELA MAHARANI PUTRI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-09-14


Putri, Salsabela Maharani. 2023. Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Kegiatan Menjahit Menggunakan Model Project Based Learning dan Metode Demonstrasi Pada Kelompok A. Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd.

Kata Kunci : Motorik Halus, Kegiatan Menjahit, Project Based Learning, Demonstrasi.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil pengembangan motorik halus anak pada kelompok A yang disebabkan oleh anak belum mampu mengkoordinasi mata dan tangan, anak tidak dapat menggerakkan jari tangan dengan baik, anak belum tepat dalam melakukan kegiatan menjahit, dan anak tidakdapat fokus dalam melaksanakan kegiatan menjahit sehingga upaya pemecahan masalah menggunakan model project based learning dan metode demonstrasi dalam kegiatan menjahit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak dan menganalisis hasil pengembangan kemampuan motorik halus anak melalui model Project Based Learning dan Metode Demonstrasi dalam kegiatan menjahit.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Setting penelitian TK Harapan Ibu Kabupaten Tanah Laut yang berjumlah 12 orang (7 orang perempuan, dan 5 orang laki-laki). Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan penilaian perkembangan motorik halus. Indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil jika mencapai kriteria “sangat baik”. Aktivitas anak rata-rata kelas dengan persentase 100% kriteria sangat aktif dan hasil pengembangan motorik halus minimal 80% mencapai kriteria berkembang sangat baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas guru pertemuann 1 dengan skor 16 kriteria “baik”, pertemuan 2 dengan skor 21 kriteria “sangat baik”, dan pertemuan 3 dengan skor 23 kriteria “sangat baik”, (2) aktivitas anak pertemuan ke 1 dengan persentase 42% kriteria “cukup aktif”, pertemuan ke 2 dengan persentase 58% kriteria “cukup aktif”, dan pertemuan 3 dengan skor 100% kriteria “sangat aktif”, (3) hasil pengembangan motorik halus pada pertemuan terakhir mencapai 100% anak yang berhasil mendapatkan berkembang sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning dan Metode Demonstrasi dalam kegiatan menjahit dapat meningkatkan aktivitas anak dan mengembangkan motorik halus anak dengan sangat aktif dan baik. Disarankan kegiatan menjahit bagi kepala sekolah, guru dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan dalam mengembangkan motorik halus terutama koordinasi mata-tangan dan menggerakkan jari jemari tangan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI