DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK DALAM KEGIATAN MENGGUNTING MELALUI KOMBINASI MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN METODE DEMONTRASI DENGAN MEDIA BAHAN BEKAS PADA KELOMPOK B DI TK ANGGREK DWP UNLAM BANJARMASIN
PENGARANG:HAFIZATUN NIQO
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-09-18


Niqo, Hafizatun2023.“Mengembangkan Motorik Halus Anak dalam Kegiatan Menggunting Menggunakan Kombinasi Model Project Based Learnig dan Metode Demonstrasi dengan Media Bahan Bekas Pada Kelompok B TK Anggrek DWP Unlam” Skripsi Program S1 PendidikanGuruPendidikanAnakUsiaDini.FakultasKeguruandanIlmuPendidikan.UniversitasLambungMangkuratBanjarmasin.DosenPembimbing Mohammad Dani Wahyudi, S.Pd.I, M.Pd.

Kata Kunci: Motorik Halus, Menggunting, Model Project Based Learning,Media Bahan Bekas

Permasalahan dalam penelitian ini di latar belakangi rendahnya kemampuan motorik halus anak dalam menggunting dan melipat kertas. Anak belum bisa melakukan kegiatan menggunting dengan ketepatan, ketelitian, juga kerapihan yang sangat baik. Berdasarkan hasil kajian dan pengamatan yang dilakukan peneliti, penyebab anak belum bisa mengembangkan motorik halusnya, adalah guru jarang menggunakan kegiatan menggunting dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untukmendeskripsikanaktivitasguru,aktivitasanakdanmenganalisis hasil perkembangan motorik halus anakmelalui kegiatan menggunting dengan media bahan bekas.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenispenelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan 2 siklus dengan 4  kali pertemuan. Setting penelitianTK Anggrek DWP Unlam yang berjumlah 12 orang (6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan). Teknik pengumpulan data dengan obervasi, wawancara, dan dokumentasi,penilaianperkembanganmotorikhalus.Analisis data menggunakan teknik distribusi, frekuensi, persentase, dan deskripsi.

Hasil penelitian yang dilakukan pada aktivitas guru menggunakan kombinasi model project based learning dan metode demosntrasi dengan bahan bekas mengalami peningkatan setiap siklus. Pada siklus 1 mendapatkan skor 21 dengan kategori “Baik” pada siklus 2 mendapatkan skor 30 dengan kategori “Sangat Baik”. Aktivitas anak secara klasikal pada siklus 1 mencapai 50% dengan kategori “Cukup Aktif” dan pada siklus 2 mencapai 100% dengan kategori “Sangat Aktif”. Hasil perkembangan motorik halus secara klasikal pada siklus 1 mencapai 61,11% dengan kategori “Mulai Berkembang” dan pada silkus 2 mencapai 100% dengan kategori “Berkembang Sangat Baik”.

Dari penelitian tersbut dapat di simpulkan bahwa melalui kombinasi model project based learning dan metode demonstrasi dengan media bahan bekas meningkatkan aktivitas guru, aktivitas anak dan meningkatkan hasil perkembangan motorik halus dengan baik. Disarankan kepada pengguna untuk menggunakan kombinasi model dan metode tersebut untuk menunjang hasil pembelajaran yang berkualitas.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI