Salah satu materi pada pembelajaran Matematika, pada saat peneliti

melakukan praktek pengalaman lapangan di kelas VI SLB Negeri 2

Martapura yaitu materi pengukuran jam. Saat praktek mengajar peneliti

menggunakan media jam dinding tanpa baterai. Namun pada akhir

pembelajaran anak tunarungu kurang memahami pengukuran jam, terlebih

pada materi pengukuran 24 jam. Anak tunarungu saat ditanya aktivitas

sehari-hari yang dilakukan pada jam-jam yang ditanyakan, masih belum

mampu menjawab. Berdasarkan pada pengalaman praktik mengajar

tersebut, peneliti tertarik untuk membuat media yang dapat membantu anak

tunarungu memahami materi pengukuran jam yang berkaitan dengan

aktivitas sehari-hari.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

penelitian kuat eksperimen atau dikenal istilah Eksperimental Design.

Penelitian ini adalah di SLB Negeri 2 Martapura dengan subjek yaitu 3

orang siswa tunarungu kelas 6 SDLB. Penelitian ini adalah desain pre

eksperiment one group pre-test - posttest.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan media jam

aktivitas sehari-hari anak tunarungu dapat meningkat secara signifikan

dengan nilai rata-rata yang meningkat. Terlihat pada hasil tiap subjek,nilai

rata-rata pada saat pre-test sebesar 57 sedangkan pada saat post-test sebesar

92. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh media jam aktivitas

sehari-hari terhadap kemampuan pengukuran waktu pada siswa tunarungu

kelas 6 di SLB Negeri 2 Martapura.           

Kata Kunci : Media Jam Aktivitas Sehari-hari, Pengukuran Waktu, Anak Tunarungu