DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERAN PAWADAHAN NANANG GALUH BANJARBARU DALAM MEMPROMOSIKAN PARIWISATA DI KOTA BANJARBARU
PENGARANG:IMRA ATUN NI MAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-10-10


ABSTRAK

                                        

Imra’atun Ni’mah, 2020. Peran Pawadahan Nanang Galuh Banjarbaru Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kota Banjarbaru. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (1) Alfisyah, Pembimbing (2) Sigit Ruswinarsih.

 

Kata Kunci:pawadahan, peran dan hambatan

 

Pawadahan Nanang Galuh Banjarbaru adalah salah satu organisasi Duta Wisata Indonesia yang ada di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Peran Pawadahan Nanang Galuh Banjarbaru sebagai duta wisata adalah mempromosikan, dan melestarikan pariwisata melalui kegiatan-kegiatan yang telah dibuat oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan peran Pawadahan Nanang Galuh Banjarbaru sebagai duta wisata Kota Banjarbaru. (2) Mengetahui hambatan apa saja yang terjadi di dalam menjalankan peran sebagai duta wisata Kota Banjarbaru.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah reduksi data, display dan verification.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)

94

 

 peran Pawadahan Nanang Galuh Banjarbaru dalam mempromosikan pariwisata Kota Banjarbaru dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu melalui kunjungan langsung ke daerah lain maupun melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan kreatif, serta mempublikasikan hasil kegiatan tersebut ke media sosial, agar dapat dilihat oleh siapa saja dan dimana saja. Melalui media sosial, promosi yang telah dilaksanakan efektif menambah kunjungan wisatawan ke Kota Banjarbaru(2) dalam menjalankan peran sebagai duta wisata Kota Banjarbaru, didapati ada dua hambatan, yaitu kesalahpahaman dalam hal pembagian tugas dan kesalahpahaman dalam hal pembagian balas jasa atas pelaksanaan tugas dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk mengatasi hambatan yang ada, maka dilakukanlah mediasi sehingga didapatkan resolusi atas masalah tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada masyarakat agar tidak lagi memberikan label kepada nanang galuh sebagai icon atau pembawa baki saja, karena sebenarnya nanang galuh merupakan duta wisata yang tergabung dalam sebuah organisasi formal, memiliki struktur dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Semoga citra nanang galuh ke depannya semakin baik di mata masyarakat luas.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI