Penelitian ini tentang validitas perangkat instrumen model pembelajaran Scientific Critical Thinking untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy terhadap materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMK Negeri 2 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran serta mengetahui hasil uji coba terbatas pada pembelajaran menggunakan model Scientific Critical Thinking terhadap materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Penelitian ini mengacu pada model Thianarajan yang terdiri dari empat tahap yang dikenal dengan model 4-D yang dimodifikasi menjadi 3-D dengan tahap define, design, dan develop, karena penelitian ini dilakukan hanya untuk menghasilkan produk prototype serta keterbatasan waktu penelitian sehingga tahap keempat yaitu penyebaran atau disseminate tidak digunakan dimana perangkat instrumen yang dikembangkan terdiri atas silabus, RPP, LKPD, angket self-efficacy, angket respon peserta didik dan modul ajar. Pengumpulan data menggunakan teknis tes dan nontes yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata validasi perangkat instrumen oleh 5 validator berdasarkan skala Aiken’s V ialah silabus (0,83), RPP (0,87), LKPD 1 (0,86), LKPD 2 (0,85), soal tes kemampuan pemecahan masalah (0,84), angket self-efficacy (0,845), angket respon peserta didik (0.875), dan modul ajar (0.86). Adapun hasil uji coba terbatas yang dilakukan pada 45 peserta didik menunjukan rata-rata hasil pre-test dan post-test kemampuan pemecahan masalah ialah 48,78 (cukup kritis) dan 83,53 (sangat kritis), rata-rata pre-test dan post-test self-efficacy ialah 44,689 (tidak baik) dan 82,178 (baik), dan rata-rata respon peserta didik ialah 42,067 dengan kategori sangat setuju.

Kata-kata kunci: Validasi, Model Scientific Critical Thinking, Self-Efficacy, Kemampuan Pemecahan Masalah