Tanaman kelapa sawit menjadi komoditi utama dalam perkebunan di Indonesia. Saat ini kelapa sawit menjadi salah satu sumber minyak nabati utama dunia. Perhatian terhadap tenaga kerja sektor perkebunan khususnya pekerja pemanenan perlu mendapatkan perhatian secara khusus mengingat beban pekerja yang berisiko cedera permanen. Selama bekerja pekerja panen kelapa sawit melakukan dengan postur tubuh yang mendongak membungkuk, hal ini mengindikasikan bahwa pekerja tidak bekerja secara ergonomis.Berdasarkan hal ini maka dilakukan pengujian terhadap beban kerja dengan denyut jantung menggunkaan Heart Rate Monitor yang diukur pada setiap elemen kerja pemanen buah kelapa sawit, dan diukur tingkat risiko pemanen buah kelapa sawit menggunakan metode Rapid Entire Body Assestment (REBA), pengukuran tingkat risiko kerja pemanen diukur pada sampel  minimal berat badan pemanen, maksimal berat badan pemanen, minimal tinggi pemanen, dan maksimal tinggi pemanen. Maka di dapat kesimpulan hasil analisis beban kerja dengan denyut jantung pemanen yang diukur pada elemen kerja pamenen.Hasil analisis beban kerja pemanen pada saat memotong tandan dan pelepah berada pada kategori (beban kerja berat), aktifitas perpindahan dari tempat satu ketempat lain pada kategori (beban kerja agak berat), aktifitas membongkar dan merapihkan tandan ditempat pengumpulan hasil (TPH) pada kategori (beban kerja ringan).Hasil analisis tingkat risiko kerja pemanen pada variabel minimal berat badan pemanen berada di kategori tingkat risiko (sedang), pada variabel maksimal berat badan pemanen berada di kategori tingkat risiko (tinggi), pada variabel minimal tinggi badan pemanen berada di kategori tingkat risiko (sedang), pada variabel maksimal tinggi pemanen berada di kategori tingkat risiko (sedang).