Karakterisasi merupakan cara pengarang untuk menampilkan watak tokoh yang digambarkannya, dan biasanya di dalam setiap karya sastra yang terdapat dalam novel memiliki pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis. Penelitian ini berfokus pada dua hal, yaitu: 1) karakterisasi tokoh dalam novel Jendela Seribu Sungai dan 2) pesan moral dalam novel Jendela Seribu Sungai. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah Novel Jendela Seribu Sungai Karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Analisis digunakan dengan mendeskripsikan karakterisasi tokoh-tokoh dan pesan moral yang terdapat dalam novel tersebut.
            Berdasar hasil peneltian, dapat disimpulkan bahwa terdapat tujuh belas karakterisasi tokoh yang berbeda-beda yang telah diperoleh dengan menggunakan dua metode. Pertama, metode langsung (telling), yaitu: karakterisasi menggunakan nama tokoh. Kedua, metode tidak langsung (showing), yaitu: karakterisasi melalui tindakan para tokoh dan karakterisasi melalui dialog (jati diri tokoh yang dituju oleh penutur), serta terdapat sepuluh pesan moral yang terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu: hidup dengan teratur dan pantang menyerah. Kedua, hubungan manusia dengan orang lain yaitu: pantang berdusta, pantang berhutang, jangan menyalahgunakan arti papadaan (saudara), saling menyayangi anggota keluarga, saling tolong menolong, dan saling menghargai terhadap sesama. Ketiga, hubungan manusia dengan Tuhan yaitu: selalu berdoa dan berserah hanya kepada-Nya, beribadahlah sesuai ajaran-Nya dan takutlah hanya kepada Tuhan.