DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS PEMASARAN AMPLANG IKAN TENGGIRI(Scomberomorus commerson)DI KELURAHAN SUNGAI ULINKECAMATAN BANJARBARU UTARA KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:LINDAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-10-25


ANALISIS PEMASARAN AMPLANG IKAN TENGGIRI(Scomberomorus commerson)DI KELURAHAN SUNGAI ULINKECAMATAN BANJARBARU UTARA KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

 

 

 

Lindawati1), Emmy Sri Mahreda2), Tri Dekayanti3)

 

 

 

Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Kalimantan Selatan

 

email: 1710715220011@mhs.ulm.ac.id 1)

 

 

 

Abstrak

 

Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni) merupakan salah satu jenis ikan air laut yang merupakan kelompok ikan laut pelagis yang mempunyai cita rasa khas yang digemari masyarakat. Ikan tenggiri digemari masyarakat karena dagingnya yang gurih dan tidak amis jika dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Amplang merupakan makanan khas Kalimantan yang dikenal juga dengan sebutan kerupuk kuku macan. Amplang memiliki rasa yang gurih. Bahan utama Amplang ini adalah ikan tenggiri yang dicampur dengan tepung tapioka, telur dan bumbu lainnya. Amplang biasanya berbentuk bulat dan berwarna putih.Tujuan penelitian dimaksutkan untuk mengetahui bagaimana saluran pemasaran amplang ikan tenggiri di Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode snowball sampling, metode Farmer’s share, metode kuantitatif dan metode kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran usaha pengolahan amplang ikan tenggiri terdapat 2 pola. Saluran pemasaran I Pengolah dan Konsumen Akhir (luar daerah) 40% Saluran pemasaran dan saluran II pengolah, pedagang Pengecer (lokal) dan Konsumen Akhir (lokal) 60%, Margin pemasaran berdasarkan berbedaan penjualan pengolahan diperoleh nilai margin ukuranRp. 1000/kemasan. Margin pemasaran berdasarkan perbedaan harga kemasan diperoleh nilai margin 85 gram/kemasan 5,3%, 110 gram/ kemasan 4%, 200 gram/ kemasan 2,5%, 300 gram/ kemasan 2,2%. Farmer’s shareyang diterima harga kemasan untuk memperoleh 85 gram/ kemasan 94,7% > 5,3%, 110 gram/ kemasan 96% > 4%, 200 gram/ kemasan 97,5% > 2,5%, 300 gram/ kemasan 97,8% > 2,2%. (Farmer's share efisien) Kemasan 300 gram menunjukkan Farmer's share 97,8% > margin 2,2%. Yang memperoleh 100 kemasan dalam sekali produksi dan Farmer's share 94,7% > margin 5,3% Yang memperoleh 500 bungkus dalam sekali produksi pembuatan amplang ikan Tenggiri.

 

 

 

Kata Kunci : Amplang Ikan Tenggiri, tepung tapioka, Saluran Pemasaran, Farmer's share, Snowball Sampling

 

MARKETING ANALYSIS OF AMPLANG TENGGRI FISH (Scomberomorus commerson) IN SUNGAI ULIN VILLAGE, NORTH BANJARBARU DISTRICT, BANJARBARU CITY, SOUTH KALIMANTAN PROVINCE

 

 

 

Lindawati1), Emmy Sri Mahreda2), Tri Dekayanti3)

 

 

 

Fisheries Socioeconomic Study Program, Faculty of Fisheries and Maritime Affairs, Lambung Mangkurat University, Banjarbaru, South Kalimantan

 

email:1710715220011@mhs.ulm.ac.id1)

 

 

 

Abstract

 

 

 

Mackerel (Scomberomorus Commersoni) is a type of seawater fish which is a group of pelagic marine fish that has a distinctive taste that is popular with the public. Mackerel is popular with the public because of its tasty meat and not fishy when compared to other types of fish. Amplang is a typical Kalimantan food, also known as tiger nail crackers. Amplang has a savory taste. The main ingredient for this Amplang is mackerel mixed with tapioca flour, eggs and other spices. Amplang is usually round and white in color.The research objective was to find out how the marketing channel for mackerel in Sungai Ulin Village, North Banjarbaru District, Banjarbaru City. The approach method used in this study is the snowball sampling method, the Farmer's share method, the quantitative method and the qualitative method. The data will be presented in the form of descriptions and calculations.The results of the study showed that the marketing channel for the mackerel fish processing business has 2 patterns. Marketing channel I Processer and Final Consumer (outside the region) 40% Marketing channel and channel II processor, Retailer (local) and Final Consumer (local) 60%, Margin marketing based on the difference in processing sales, the margin value of the packaging size is Rp. 1000. Marketing margin based on the difference in packaging prices obtained a margin value of 85 grams/package 5.3%, 110 grams/package 4%, 200 grams/package 2.5%, 300 grams/package 2.2%. Farmer's share received by the price of packaging to obtain 85 grams/package 94.7% > 5.3%, 110 grams/package 96% > 4%, 200 grams/package 97.5% > 2.5%, 300 grams/package 97.8% > 2.2%. (Efficient Farmer's share) 300 gram packaging shows a Farmer's share of 97.8% > 2.2% margin. Those who get 100 packs in one production and Farmer's share 94.7% > margin 5.3%, Who gets 500 packs in one production for making mackerel fish amplang.

 

 

 

Keywords: Amplang Mackerel Fish, tapioca flour, Marketing Channels, Farmer's share, Snowball Sampling

 

 

 

 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI