Swamedikasi merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan seperti batuk yang dapat disebabkan dari minimnya fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pengobatan dan perilaku swamedikasi batuk pada masyarakat di Desa Sabuhur Kecamatan Jorong. Penelitian bersifat non eksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner yang dilakukan dari rumah ke rumah. Sampel penelitian merupakan masyarakat Desa Sabuhur yang melakukan swamedikasi batuk dalam kurun waktu 3 bulan terakhir dengan jumlah sampel 111 responden. Hasil penelitian yang didapatkan dari karakteristik responden yaitu mayoritas berjenis kelamin perempuan, usia pada rentang 26-35 tahun, pendidikan terakhir SMA/sederajat, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan penghasilan kurang dari Rp.1.500.000,-. Pola pengobatan batuk pada masyarakat Desa Sabuhur ditinjau dari alasan gejala penyakit ringan (32,14%), tempat mendapatkan obat di warung (76%). Jenis obat kombinasi dengan kandungan gliseril guaiakolat, dekstrometorfan dan klorfeniramin maleat sebanyak 27,73%. Bentuk sediaan obat berupa tablet (51,24%) dan pengobatan tradisional menggunakan jeruk nipis dengan madu. Sumber informasi obat berasal dari keluarga (49,49%), 69,37% tidak mengalami efek samping, 66,38% memilih melanjutkan pengobatan untuk mengatasi efek samping, lama pemakaian ketika dirasa sembuh dan hasil dari terapi yaitu sembuh 75,68%. Perilaku swamedikasi yang dilakukan masyarakat Desa Sabuhur yaitu mayoritas responden mempunyai perilaku cukup baik dalam melakukan swamedikasi.
Kata kunci : Swamedikasi, batuk, pola pengobatan, perilaku swamedikasi, Desa Sabuhur.