Kata Kunci : Bahasa Ekspresif, Menceritakan Kembali Cerita Yang Pernah Di Dengarnya, Model Project Based Learning.

Permasalahan penelitian ini dilatar belakangi oleh dengan rendahnya perkembangan aspek bahasa ekspresif yaitu dalam menceritakan kembali cerita yang pernah di dengarnya. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang diberikan kurang bervariatif. Guru jarang memberikan kegiatan yang menstimulasi kemampuan bahasa ekspresif anak dalam menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan oleh guru pembelajaran lebih di fokuskan untuk mendengarkan cerita saja untuk memperbaiki pengembangan bahasa ekspresif salah satunya dengan menggunakan model project based learning untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan bahasa ekspresif anak dalam menceritakan kembali cerita yang pernah didengarnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif jenis penelitian tindakan kelas dengan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Khadijatul Kubro Banjarmasin yang berjumlah 15 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui observasi aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil perkembangan anak. Analisis data dilakukan dengan teknik distribusi, frekuensi, persentase, dan deskripsi.Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas guru terlaksana dengan mencapai indikator yang diharapkan. Aktivitas anak mencapai kriteria sangat aktif dan hasil pengembangan bahasa ekspresif anak dalam menceritakan kembali cerita yang pernah didengarnya berkembang sesuai harapan.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahasa ekspresif anak dalam menceritakan kembali cerita yang pernah didengarnya menggunakan model project based learning pada kelompok B TK Khadijatul Kubro Banjarmasin berkembang sesuai harapan. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan bahasa ekspresif anak khususnya menceritakan kembali cerita yang pernah didengarnya.