Upaya meningkatkan kesehatan mental merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan yang selayaknya menjadi prioritas bersama secara global. Pada masa krisis seperti pandemi Covid-19 dan penanganan pasca bencana, memungkinkan terjadinya peningkatan risiko permasalahan kesehatan mental di masyarakat yang disebabkan oleh berbagai faktor.Tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, terkhusus daerah Kalimantan Selatan dalam menghadapi kondisi krisis tersebut adalah melalui pelaksanaan program Kampung Tangguh Banua (KTB) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diadaptasi dari program nasional sesuai dengan karakter lingkungan dan sosial masyarakat setempat. Kedua program tersebut nyatanya dilihat masih memiliki kekurangan pada ketersediaan rancangan intervensi psikologi. Program “Mindfulness Menyapa Kampung Tangguh Banua dan Desa Tangguh Bencana” hadir sebagai bentuk perpanjangan tangan dari program pemerintah untuk mengintegrasikan intervensi psikologi di masyarakat serta berupaya memberdayakan secara optimal potensi KTB dan Destana dalam upaya dukungan kesehatan mental selama masa krisis, melalui penekanannya pada implementasi konsep mindfulness dalam psikologi. Praktik pendekatan mindfulness menunjukkan kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi gejala psikopatologis serta merupakan hal yang tergolong baru dalam layanan psikologi. Pendekatan ini dapat dipraktikkan mandiri secara formal maupun non-formal oleh individu, sehingga memiliki potensi yang besar dalam upaya memberdayakan masyarakat untuk mengatasi permasalahan psikologis yang dihadapi.

Kata kunci: Kesehatan mental, masa krisis, kampung tangguh banua, desa tangguh bencana, mindfulness