Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh stres kerja terhadap burnout pada guru SMA di Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan secara cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA di kota Banjarmasin dengan sampel sebanyak 153 orang guru. Sampel dipilih dengan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) untuk burnout dan kuesioner adaptasi dari Dien Dinyati Agustina (2013) untuk mengukur stres kerja. Analisis data terdiri dari uji asumsi klasik dan uji hipotesis analisis chi-square dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peranan stres kerja terhadap burnout pada guru SMA di Banjarmasin. Tingkat burnout yang tinggi disebabkan adanya kelelahan secara emosional yang dialami oleh guru. Guru juga merasa terbebani dengan pekerjaan yang dikerjakan serta rutinitas yang dilakukan setiap harinya. Tingkat stree kerja yang tinggi yang dialami oleh guru dikarenakan adanya kebosanan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan. Selain itu juga karena adanya ketegangan, kecemasan dan perasaan mudah marah, serta rendahnya komitmen terhadap organisasi yang dimiliki oleh guru. Tingkat burnout burnout yang tinggi juga menjadi penyebab tingginya stress kerja yang dialami oleh guru.