Nurhikmah, 2021.Analisis Komparatif  Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Numbered Heads Together (NHT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) dan Team Games Tournament (TGT) pada Muatan Matematika Kelas V Sekolah Dasar Negeri.Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Dr. H. Ahmad Muhyani Rizalie, M.Si.

Kata Kunci:   Analisis Komparatif,  Problem Based Learning, Numbered Heads Together, Student Teams Achievement Division, Team Games Tournament.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ditemukan fakta bahwa rata-rata di SDN Balangan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran Matematika yaitu kurangnya minat siswa dalam pembelajaran matematika, siswa enggan bertanya karena kurang percaya diri, siswa kurang mampu berpikir kritis, rendahnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan, siswa kurang mampu bekerjasama dalam kelompok, dan siswa belum mampu mengolah informasi untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu berhubung masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran relatif sama dengan SDN Sungai Miai 2 Banjarmasin dan SDN Kelayan Selatan 5 Banjarmasin sehingga peneliti melanjutkan penelitian dengan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan menganalisis perbandingan penerapan kombinasi model pada lokasi dan pembelajaran yang berbeda.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi dokumentasi yang menggunakan bahan analisis berupa skripsi PTK oleh Fitri Maulida dan Misbah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kombinasi model pembelajaran  Problem Based Learning (PBL), Numbered Heads Together (NHT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD)dan Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada kedua buah skripsi. Pada skripsi 1 aktivitas guru mendapatkan skor maksimal 34 pada siklus IV dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa mendapatkan klasikal maksimal 89,61% pada siklus IV dengan kriteria sangat aktif. Hasil belajar siswa mendapatkan klasikal maksimal 74,24% pada siklus IV dengan kriteria baik. Pada skripsi 2 aktivitas guru mendapatkan skor maksimal 43 pada siklus IV dengan  kriteria sangat baik. Aktivitas siswa mendapatkan klasikal maksimal 84% pada siklus IV dengan kriteria sangat aktif. Hasil belajar siswa mendapatkan klasikal maksimal 91,25% pada siklus IV dengan kriteria sangat baik.

Dengan demikian berdasarkan temuan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa skripsi 2 lebih optimal dalam memecahkan masalah yang ditemukan peneliti dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Numbered Heads Together (NHT) dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)/Team Games Tournament (TGT).