Perkembangan aspek kognitif dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan. Hal tersebut disebabkan oleh pembelajaran guru yang hanya bersifat satu arah, selain itu juga pembelajaran yang dibawakan kurang menarik, dan materi pembelajaran bersifat Abtrak. Maka salah satu upaya untuk meningkat perkembangan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan yaitu dengan menggunakan mmodel ETIKA yang merupakan kombinasi dua model dan satu media (Example Non Example, Talking Stik, dan Media Papan Pintar) untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak, dan menganalisis hasil perkembangan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A PAUD terpadu Islam Madinaturramlah Banjarmasin yang berjumlah 15 anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 9 Perempuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil capaian perkembangan kognitif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mencapai kriteria cukup baik, pertemuan II mencapai kriteria baik, pertemuan III mencapai kriteria sangat baik dan pertemuan IV mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas anakpada pertemuan I mencapai kriteria kurang aktif, pertemuan II mencapai kriteria Aktif, pertemuan III mencapai kriteria sangat aktif dan pertemuan IV mencapai kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil perkembangan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada pertemuan I mencapai 27%, pertemuan II mencapai 60%, pertemuan III mencapai 87% dan pertemuan IV mencapai 100%.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulankan bahwa melalui kombinasi model ETIKA dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas anak dan meningkatkan kuantitas hasil perkembangan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan. Disarankan bagi kepala sekolah dan guru dapat dijadikan sebagai bahan masukan model pembelajaran untuk meningkatakan perkembangan pada anak.