Jeruk siam banjar (Citrus nobilis (Lour.) var. microcarpa Hassk.) merupakan salah satu varietas jeruk unggulan dari Kalimantan Selatan yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba karena adanya kandungan senyawa fenol, flavonoid, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur anatomi dan distribusi senyawa fenol, flavonoid, dan terpenoid pada histokimia daun dan kulit jeruk C. nobilis dengan umur yang berbeda. Struktur anatomi dibuat  dengan metode parafin, sedangkan distribusi senyawa menggunakan metode histokimia yang didasarkan pada perubahan warna setelah penambahan pereaksi spesifik: fenol dideteksi dengan FeCl₃ 10%, flavonoid dengan AlCl₃ 1%, dan terpenoid dengan Cu₂(CH₃COO)₄ 5%. Daun muda dan daun tua yang ditemukan terdiri dari 4 jaringan utama yaitu epidermis, parenkim, vaskuler, dan sekretori. Kulit muda dan tua terdiri dari 2 lapisan utama yaitu flavedo dan albedo. Sementara itu, senyawa fenol, flavonoid, dan terpenoid ditemukan terdistribusi pada daun muda dan tua di mesofil palisade, sekitar rongga sekretori, mesofil spons, pembuluh vaskular, epidermis adaksial, sklerenkim, dan parenkim ibu tulang daun. Sedangkan pada kulit, senyawa-senyawa ini ditemukan di seluruh lapisan dengan sedikit perbedaan berdasarkan opasitas warna yang berubah. Fenol dan flavonoid terutama ditemukan pada kedua lapisan, sedangkan terpenoid ditemukan terpusat pada rongga sekretori dan jaringan di sekitarnya.

Kata kunci:   anatomis, fenol, Citrus nobilis (Lour.) var. microcarpa Hassk., histokimia, terpenoid