Hasil penelitian menunjukkan adanya kemampuan aktivitas guru dan peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam mengkoordinasikan mata dan tangan dengan menggunakan kombinasi model direct instruction dan metode pemberian tugas. Hal ini bisa dilihat dari hasil perkembangan motorik halus anak pada siklus I pertemuan 1 kriteria kurang berhasil karna hanya beberapan anak yang mencapai BSH (****) sisanya 11 orang hanya mendapat MB (**), pada Siklus 1 Pertemuan 2 sebanyak 6 anak mendapat BSB(****), 7 anak mendapat BSH (***), dan pada Siklus 2 Pertemuan 1 anak yang mendapat BSB(****) meningkat jadi 12 orang dan yang mendapat BSH(***) menjadi 4 anak. Ini bearati aktivitas guru yang cukup baik meningkat jadi sangat baik, begitupun aktivitas anak mengalami peningkatan dalam perhatian, keaktifan, pengerjaan dan keberanian seperti digambarkan dalam tabel observasi anak dari kurang aktif, cukup aktif sampai sangat aktif.

 Berdasarkan hasil penelitian yang dapat disimpulkan bahwa melalui kombinasi pembelajaran direct instruction dan metode pemberian tugas menggunakan media origami pdapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak menggunakan media origami (melipat,mencocok dan menganyam). Bagi kepala sekolah diharapkan dapat berguna sebagai informasi untuk membangun kualitas proses pembelajaran, bagi guru dapat menjadi bahan perbandingan dan acuan dalam menyusun strategi pembelajaran dan bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat menerapkan penelitian untuk kepentingan pendidkan dalam mengembangkan berbagai potensi pada diri anak..