Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sejarah yaitu kurangnya penggunaan media pembelajaran di tengah perkembangan teknologi dan informasi. Media pembelajaran merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa bahan pembelajaran contoh media pembelajaran yang bisa digunakan adalah media infografis statis.

 Media infografis statis merupakan media yang mensinergikan antara data, teks, dan gambar dalam bentuk media sederhana yang ditujukan kepada pembaca. Penggunaan  teks dan gambar pada media infografis statis dapat memudahkan siswa dalam menyerap informasi yang terdapat dalam media tersebut sehingga penggunaan media infografis statis dapat mempepengaruhi hasil belajar peserta didik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media infografis statis terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah  kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Martapura.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatisf dengan model Quasi Experiment. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes berupa soal pilihan ganda  untuk mengukur hasil belajar siswa dan instrument non-tes berupa angket respon siswa, angket validasi ahli media dan angket validasi ahli materi.

Hasil penelitian menunjukkan (1) hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran sejarah materi Renaisans dan Reformasi Gereja lebih tinggi daripada kelas kontrol, dengan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 75,41dan kelas eksperimen sebesar 85,57. (2) berdasarkan analisis data nilai post-test dengan menggunakan uji-t, dengan hasil nilai signifikansi Sig. (2-tailed)  yang diperoleh yaitu 0,00 < 0,05, artinya Ha diterima dan HO ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media infografis statis terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS.

Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh penggunaan media infografis statis terhadap hasil belajar. Hal ini ditunjukan oleh perbedaan nilai post-test kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai post-test pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai post-test pada kelas kontrol.