Pemerintah Indonesia memiliki target penurunan angka stunting yang signifikan dari 27,6% pada 2019 menjadi 14% pada 2024. Untuk mencapai target tersebut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mengeluarkan Program Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil). Kelurahan Mantuil merupakan Kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin dengan angka stunting tertinggi. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengetahui Implementasi Program Aplikasi Elsimil dalam mencegah stunting di Kelurahan Mantuil. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan serta mengetahui faktor penghambar dalam Implementasi Program Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) dalam mencegah stunting di Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. 

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil dari hasil wawancara dengan informan kunci dan dokumentasi sesuai objek penelitian dan dianalisis dengan cara kondensasi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan menunjukkan bahwa Implementasi Program Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) di Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin sudah terlaksana cukup baik, namun hasil yang didapat masih belum optimal karena dari 6 indikator teori yang digunakan hanya 5 yang terlaksana dan satu indikator sosial, ekonomi dan politik belum tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari Konsep Van Meter dan Van Horn dalam Winarno (2013) yang menjadi indikator dalam penelitian ini. Sedangkan dalam pelaksanaannya terdapat berbagai faktor penghambat seperti sering terjadi gangguan pada Aplikasi Elsimil, rendahnya tingkat pemahaman calon pengantin dan Tim Pendamping Keluarga tentang Aplikasi Elsimil, faktor sosial, budaya dan ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah serta sering terjadi penikahan usia dini.