Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Untuk mewujudkan program merdeka belajar, pemerintah merekrut program guru penggerak dalam menggerakkan para guru untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru dalam pembelajaran merdeka belajarTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kesiapan sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka serta hambatan apa saja yang dihadapi sekolah dan peran guru penggerak dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 4 Banjarmasin.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskripftif. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. analisi data melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan : 1) kesiapan SMP Negeri 4 Banjarmasin dalam implementasi kurikulum merdeka dengan memilih Mandiri Berbagi pada level 2 maka dapat dikatakan sekolah berada pada katergori Tahap Berkembang pada perencanaan, 2) hambatan yang dirasakan masih terdapat kebingungan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka ini khususnya pada guru dalam penyusunan modul ajar serta penialaian pembelajaran pada kurkulum merdeka karena dianggap masih kurangna informasi tentang kurikulum merdeka ini, dan 3) peran guru penggerak di sini dalam tahap penerapan pembelajaran sudah dalam kategori Tahap Siap. Namun masih ada beberapa tahap yang dalam kategori Tahap Awal karena belum terlaksanaknya kegiatan tersebut berhubung kurikulum merdeka ini akan resmi dilaksanakan pada sekolah pada tahun ajaran baru yaitu 2023/2024 pada siswa kelas 7 di SMP Negeri 4 Banjarmasin.

Kata kunci : kurikulum merdeka, merdeka belajar, guru penggerak, pendidikan IPS