DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STRATEGI DISFEMISME DAN EUFEMISME DALAM SINIAR DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE
PENGARANG:RINA RAHMAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-12-22


Gaya bahasa dalam berkomunikasi memiliki peran penting sesuai dengan tujuan penggunaannya. Seperti dalam mengkritik menggunakan gaya bahasa yang terkesan kasar. Sebaliknya, penggunaan gaya bahasa santun juga berperan dalam menunjukkan kesantunan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Penggunaan gaya bahasa ini ditemukan dalam siniar.

Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan wujud dan strategi penggunaan disfemisme dan eufemisme dalam siniardi media sosial Youtube serta mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap penggunaan disfemisme dan eufemisme dalam siniardi media sosial Youtube.

Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini ialah hasil transkrip tuturan disfemisme dan eufemisme dalam SiniarDeddy Corbuzier dan hasil respon kuesioner. Sumber data penelitian ini yaitu tiga video siniarDeddy Corbuzier dan 40 responden. Teknik pengumpulan data melalui teknik simak dan kuesioner. Teknik analisis data penelitian ini yaitu melalui tahapan menyimak video dan mengumpulkan jawaban kuesioner, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud disfemisme yang ditemukan ialah wujud proposisi dan ilokusi. Sementara pada wujud eufemisme, wujud yang ditemukan yaitu eufemisme berwujud singkatan, ucapan sehari-hari, kata umum, satu kata menggantikan kata yang lain, sinyal nonlinguistik, dan klipping. Kemudian, strategi yang diguanakan yaitu strategi penghindaran dan strategi kompensatori. Dalam jenis strategi kompensatori, strategi yang tidak ditemukan yaitu mengasingkan. Sementara untuk persepsi masyarakat mendapatkan persepsi yang bermacam-macam. Pada aspek kesantunan berbahasa, disfemisme yang digunakan dianggap tidak santun jika digunakan dalam konten Siniar. Sementara eufemisme yang digunakan, dianggap baik jika digunakan. Pada aspek pengetahuan kosakata pendengar, ada istilah disfemisme yang tidak dipahami dan dari ketidaktahuan tersebut dapat menambah pengetahuan kosakata pendengar. Pada aspek penggunaan disfemisme dan eufemisme dalam kehidupan sehari-hari, responden tidak ingin mengimplementasikannya dalam berkomunikasi. Sementara untuk penggunaan eufemisme, responden akan mengimplementasikannya untuk membangun komunikasi yang baik dan santun.


Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI