Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan salah satu sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kualitas benih menentukan keberhasilan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kualitas mutu benih dengan sampel benih sawi bermerek (SM) dan benih sawi tanpa merek (STM). Metode yang dilakukan dengan mengukur kadar air (KA), kemurnian benih (BM) dan daya berkecambah (DB) 5 sampel benih sawi hijau yang beredar di pasaran. Persentase kadar air, kemurnian dan daya berkecambah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis.Dilakukan uji BNT untuk mengetahui beda nyata antar sampel benih sawi. Hasil penelitian benih sawi menunjukkan bahwa benih sawi untuk hasil persentase pengujian kadar air (KA%) hasil yang baik adalah pada sampel SM1, SM2, SM3 dan STM2, dibandingkan dengan sampel STM1. Sampel STM1 kurang baik karena melebihi kadar air maksimal. Persentase kemurnian (BM%) sampel benih sawi semua hasil sampel baik karena memenuhi persyaratan mutu kemurnian benih di laboratorium yaitu minimal 98%. Persentase daya berkecambah (DB%) hasil yang baik yaitu pada sampel SM1, SM2, SM3 dan STM1, sedangkan pada sampel STM2 tidak baik karena persentase daya berkecambah 0% tidak ada benih yang berkecambah dan dinyatakan benih mati. Sampel benih sawi dari 5 merek benih tersebut yang paling baik persentase hasilnya adalah sampel SM1, SM2 dan SM3. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa benih sawi bermerek (SM) memiliki kualitas mutu baik dan memenuhi standar kualitas benih, dibandingkan dengan benih yang tidak bermerek (STM).

Kata kunci: Benih, Kualitas, Sawi.