ABSTRAK- Padi merupakan hasil pertanian yang umum dijumpai karena merupakan makanan pokok Sebagian masyarakat Indonesia. Kalimantan Selatan sebagai salah satu daerah lumbung padi menjadikan masyarakatnya kebanyakan bekerja sebagai petani. Lahan gambut yang digunakan petani sebagai sawah tidak lepas dari penggunaan kapur pertanian (dolomit) sebagai penetral tingkat keasaman tanah namun Sebagian besar masyarakat masih menggunakan indikator alami sebagai penanda keasaman lahan pertanian mereka. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur untuk menentukan kebutuhan kapur disawah tadah hujan dengan memanfaatkan sensor A02YYUW sebagai penentu kedalaman sebagai parameter untuk menghitung volume air sawah dan sensor pH air sebagai penentu kadar keasaman tanah melalui air berbasis mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Sistem sensor ini dibuat dengan konsep RC boat dengan harapan memudahkan dalam pengambilan data dilahan berair yang luas. Alat ukur telah dibuat dan diuji dengan tingkat akurasi untuk sensor A02YYUW 99,62% dan akurasi 100% untuk sensor pH air berdasarkan acuan alat ukur standar. Perhitungan volume air sawah menggunakan metode integrasi numerik trapezoidal dengan membagi lahan yang akan di ukur menjadi 20 jalur ukur dengan 10 titik pengukuran disetiap jalurnya. Total volume air sawah yang didapat dari dimensi sawah 50x100 m2 adalah 2.706.200 Liter dengan kadar keasaman rata-rata 6,7 dan pH air yang diharapkan adalah 7. Berdasarkan perhitungan perbandingan molaritas maka didapat angka 6,7 ton dengan perbandingan mix tanah dan air 1:5 didapatlah hasil akhir kapur yang dibutuhkan adalah 1,34 ton.

KATA KUNCI: sawah tadah hujan; NodeMCU ESP8266; sensor ultrasonic A02YYUW; sensor pH air