Hipospadia adalah malformasi kongenital berupa meatus uretra di ventral penis yang memerlukan tindakan operasi. Asupan serat dan cairan dapat mempercepat proses penyembuhan dan sebagai antiinflamasi sehingga dapat menunjang keberhasilan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh diet tinggi serat dan kecukupan asupan cairan terhadap hasil operasi hipospadia berdasarkan hasil skoring HOSE. Penelitian observasional analitik ini menggunakan pendekatan case-control pada 104 pasien pascaoperasi hipospadia di RSUD Ulin Banjarmasin dan RSKB Banjarmasin Siaga tahun 2018-2023 dengan quota sampling. Pengambilan data menggunakan formulir data diri serta kuesioner HOSE dan SQ-FFQ, dianalisis dengan uji regresi logistik multinomial. Pasien dengan asupan serat kurang memiliki risiko 99,10% lebih rendah mendapatkan hasil operasi yang baik dibandingkan asupan serat sedang (Adj. OR=0,009, CI 95%: 0,000-0,249), dan bermakna secara statistik. Pasien dengan asupan cairan kurang memiliki risiko 87,30% lebih rendah mendapatkan hasil operasi yang cukup dibandingkan asupan cairan baik (Adj. OR=0,127, CI 95%: 0,001-11,938), tetapi tidak bermakna secara statistik. Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa operasi hipospadia cenderung mendapatkan hasil yang baik dengan tingginya asupan serat dan cairan.

Kata kunci: hipospadia, asupan serat, asupan cairan, HOSE, SQ-FFQ