Keterampilan berpikir kritis penting dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan pada abad 21 saat ini. Melalui keterampilan berpikir kritis, dapat melatih siswa untuk membuat keputusan dari berbagai sudut pandang secara cermat, teliti, dan logis. Siswa pada pembelajaran abad 21 cenderung langsung menerima informasi dari guru tanpa terlebih dahulu menyaring, maupun mengemukakan pendapatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, penerapan, dan hasil penerapan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sejarah kurikulum merdeka di SMAN 5 Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi pada pelaksanaan pembelajaran sejarah di kelas X-C. Wawancara dilakukan dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran sejarah, dan siswa kelas X-C di SMAN 5 Banjarmasin, serta melakukan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang tediri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber.

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) perencanaan pembelajaran sejarah dalam menerapkan keterampilan berpikir kritis siswa sudah sesuai dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dalam kurikulum merdeka, (2) penerapan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sejarah berlangsung secara sistematis sesuai modul ajar, (3) hasil penerapan keterampilan berpikir kritis siswa mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan, mengungkap fakta yang ada, memilih argumen logis, mendeteksi bias dengan sudut pandang berbeda, serta menarik kesimpulan. Keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sejarah kurikulum merdeka dapat membuat siswa mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan pemahaman mendalam, yang bisa dilihat melalui adanya diskusi kelompok.

Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, Pembelajaran Sejarah, Kurikulum Merdeka.